Since I was a kid, I always had insecurities bubbling inside me, like a poison that settled in my brain. Maybe it was because I was bullied as a child, or because of the comments from older people about my body. Growing up, we were close with the older gen, who somehow felt they had the right to point out how “ugly” we were or how imperfect we looked. It became so normalized that they did it all the time.
Have you ever thought, "Why is my life always so unlucky?" Maybe you’ve noticed that when you make friends, people secretly dislike you and talk behind your back. When you’re in a relationship, your partner leaves you because of your behavior. When you got married, your husband often mistreats you, and you find yourselves fighting, even in front of your children. Every time you try something new, obstacles and failures seem to follow. Why does it feel like that?
Pernahkah kalian bertemu seseorang yang penampilannya rapi dan menarik, tapi begitu mereka mendekat, aroma tubuhnya membuat kalian kurang nyaman? Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa saat bertemu orang lain, bukan hanya penampilan yang diperhatikan, tetapi juga aroma tubuh kita. Parfum yang kita pakai dapat memberikan kesan yang kuat, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, menggunakan parfum berkualitas adalah bagian penting dari etiket.
Pernahkah kalian merasa cemas melihat saldo rekening kalian yang terus menipis? Kalian tidak sendirian! Di balik layar kehidupan glamor di media sosial, ada banyak orang yang hidup dalam bayang-bayang hedonisme, merasakan keharusan untuk selalu tampil sempurna dan mengikuti tren terbaru. Ini bukan sekadar gaya hidup; ini adalah perangkap berbahaya yang bisa menghancurkan finansial kalian dan menyebabkan masalah mental dalam jangka waktu lama. Di post ini aku ingin ngobrol-ngobrol tentang fenomena show-off kebiasaan hedonisme yang membuat banyak orang kesulitan menabung. Kita sering lihat fenomena ini di sekitar kita, terutama di era media sosial yang serba glamor.
 |
| unsplash |
Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan distraksi, seringkali kita merasa terjebak dalam rutinitas harian yang membuat kita kehilangan koneksi dengan diri sendiri, termasuk saat kita makan. Mindfulness, atau kesadaran penuh terhadap setiap momen, adalah kunci untuk membawa kembali koneksi ini, terutama saat kita duduk di meja makan.
 |
| Breakfast kami di Inggris :) |
Saat ini, kita tidak bisa menyangkal bahwa sosial media telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari Facebook hingga Instagram, TikTok hingga Twitter, platform-platform ini telah menjadi sumber utama informasi, hiburan, dan interaksi sosial bagi banyak orang. Namun, di balik segala kecanggihan dan manfaatnya, ada dampak yang cukup besar yang sering kali terabaikan yaitu sulitnya generasi muda seperti gen z dan gen alpha untuk fokus.
 |
| photo by unsplash |