Tuesday, October 04, 2022

Aku Hanya Ingin Biasa Saja

Ada kesenangan di hal-hal biasa dan sederhana, yang sebenarnya kadang kita lupakan karena melihat orang lain yang kita anggap lebih baik dari kita. Contohnya jika mereka lebih cantik, lebih kaya ataupun lebih terkenal. Ingin rasanya seperti mereka sehingga kadang kita tidak bisa menghargai apa yang kita punya.


Di dunia penuh tipu-tipu sekarang, tidak ada yang benar-benar alami dan nyata lagi. Semua dibuat demi lomba dan pertunjukan di media sosial, mana yang lebih bagus? Semakin di setting maka semakin bagus dan menjual. Sehingga orang-orang biasa mulai merasa pribadi yang nyata adalah pribadi yang sebenarnya buatan.

Banyak orang mulai kehilangan jati diri mereka. Galau dan tidak punya pendirian mulai menjadi trend bagi orang yang kehilangan makna hidup. Mengejar hal yang bisa didapatkan di dunia tanpa tahu apa yang menunggu di akhir jalan kehidupan. 

Mengapa tempat ibadah ramai dengan orang tua? Karena di saat ujung hayat sudah dekat, semua hal seperti kecantikan, kekayaan, ketenaran, sudah tidak penting lagi. Orang menjadi takut karena selama ini mereka tidak pernah mementingkan kehidupan spiritual dan after life. Kita mulai bertanya kepada diri sendiri, "Selama ini aku ngapain aja?".. 

Berapa banyak orang atheis yang saat tua mulai ke gereja maupun vihara? Sangat banyak. Karena in the end, hal-hal di dunia yang telah kita kumpulkan sudah tidak berguna lagi.. Tidak ada artinya.. Kemuliaan di hidup menjadi tidak ada manfaatnya saat kita semakin tua. 

Di saat aku mendapatkan sindiran seperti, 'kamu sudah tidak setenar dulu', tentu saja dapat membuat aku sedikit banyak mengenang masa lalu. Well, aku tidak viral kok hanya blogger biasa saja dari dulu. Tidak ada yang berubah. 

Dengan komentar maupun sindiran itu aku tidak merasa kecil hati karena aku merasa lebih hidup sekarang dengan keluarga kecilku dan juga keinginanku untuk lebih mengenal Tuhan. 

Mungkin banyak orang yang mengomentari aku ataupun mencemooh aku di belakang, namun yang terpenting adalah di dalam kehidupanku yang biasa ini 'hidupku nyata' dan di dalam kenyataan ini 'aku merasa hidup'. Tidak masalah dengan orang lain, yang penting aku merasa content dengan wajahku yang biasa dan finansial ku yang biasa, semua cukup walaupun terkadang my damn thoughts membisiki untuk lebih dan lebih lagi. 

Di dalam kecukupanku, aku tidak kuatir dengan ketenaran lagi, melainkan lebih mementingkan apa yang ada di dalam diri sendiri. Perasaanku di saat aku bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Di situ, aku masih merasa diriku berharga karena memiliki harta yang sangat berharga, harta yang nyata yaitu keluarga kecilku di rumah dan juga tentu saja Tuhanku yang baik. Tuhan yang memberikan blessing bagiku untuk membangun kehidupan spiritualku tanpa meninggalkan kehidupan dagingku. 

Jika dibalik lagi ke masa lalu, aku tidak pernah ingin terkenal. Karena itu, aku pun tidak berusaha untuk menjadi terkenal. Yang aku sukai adalah sharing dan juga berbagi wisdom yang aku dapat dari petunjuk yang aku resapi. Hal yang simple ini tidak membuat terkenal, namun membuatku merasa 'cukup' dan 'hidup'. 


Di masa sekarang ini di mana image di media sosial penting dan orang berlomba-lomba ingin menunjukkan siapa yang lebih baik (entah kecantikan, keseksian kepintaran, kekayaan, ketenaran, dll), aku ingin mengingatkan bahwa hal-hal indah di dunia ini hanya sementara. Suatu saat nanti, entah hari ini, esok atau di masa depan sudah tidak berarti lagi. Karena itu, jangan pernah lupa untuk hidup dalam roh juga bukan hanya daging. 

Aku senang menjadi orang biasa karena aku punya waktu lebih untuk menjauhi kepalsuan dan mendekati kebenaran. 




Tips Untuk Mencari Pasangan Yang Cocok