Hari itu, awalnya kami berencana untuk pergi ke Warwick Castle. Namun, karena situasi akibat Covid-19 belum stabil maka kami pun memutuskan untuk pergi yang dekat-dekat saja. Jujur aku masih suka parno walaupun lockdown sudah dibuka, dan New Normal berjalan cukup lancar sekarang.
Breakfast kami dengan 1/2 bouquet dari suami. Pot kami kekecilan jadi yang setengahnya kami taruh tempat lain. |
Kami memutuskan untuk pergi ke city centre - atau biasa orang-orang sebut Bullring, karena Bullring ini salah satu pusat perbelanjaan paling populer di Birmingham. Dari awal bulan July sebenarnya sudah buka dan beberapa toko sudah mulai beroperasi, namun karena kami lebih suka 'cari aman' kami tetap stay at home saja.
Setelah selesai bersiap-siap, kami berangkat dengan menggunakan train dan langsung pakai masker dari rumah. Untuk jalan ke train station kira-kira 15 menit. Biasanya kami menggunakan bus, tapi harga bus group naik jadi £7 sedangkan jika menggunakan train di waktu off-peak harganya £5.60 untuk 2 orang PP. Well, pilih train lah yah lumayan £1.40 bisa beli air mineral. XD
Kondisi di jalan per hari itu cukup teratur, rapi, karena kita berangkat jam 11. Masih banyak yang tidak menggunakan masker padahal lewat rumah sakit. Aku rada horror sih jadi jalannya cepat-cepat. Btw, lagi saat begini gak semua orang bisa masuk rumah sakit sembarangan karena kebanyakan uda chaos banget di dalam. Semoga para tenaga medis diberikan kekuatan sebanyak-banyaknya oleh Tuhan, they're the real heroes!
Anyway, perjalanan dari train station ke city centre kira-kira 15 menit (?), aku gak begitu perhatiin sih. Waktu sampai jujur agak deg-degan karena sudah berbulan-bulan gak kesini dan gak kebayang situasinya gimana sekarang. Ternyata memang masih sepi banget karena banyak yang belum buka. Department store besar seperti John Lewis juga belum buka, dan beberapa restaurant juga masih tutup.
Awalnya kami ingin makan sushi, namun karena belum buka kami berpikir untuk makan Pho. Ternyata mereka hanya menerima takeaway saja. Jadinya kami jalan lagi untuk menyebrang ke mall sebelah untuk mencari tempat makan yang masih buka. Hari itu aku agak nekad jalan-jalan pakai Mules runcing yang cukup tinggi sehingga jari-jari kakiku lumayan lecet karena bertumpuk. Struktur telapak kakiku agak lebar dan besar, jari kakiku juga panjang, jadinya kalau cari sepatu yang benar-benar nyaman agak susah. Biasanya aku pasti plester jari kakiku dulu di rumah supaya tidak tergesek, namun hari itu aku lupa. Jadinya kami pergi dulu ke Boots untuk beli plester dan aku plesterin jari kaki aku beberapa supaya tidak semakin parah. Kulit aku tipis dan sensitif, jadi terkena gesekan sedikit saja bisa langsung robek.
Suamiku juga baik banget dan pengertian, dia gak marah sama sekali aku lupa, malahan dia yang nawarin aku untuk ke Boots beli plester. Setelah di plester agak mendingan sih, tapi karena sepatu ini modelnya runcing, jadi tetap saja sakit di ujung jari. Sebenarnya aku nekad pakai sepatu ini karena ini pilihan suami waktu beli, dia suka banget aku pakai sepatu ini. Tapi sayang sekali ini bukan di Indo, jadi aku mesti jalan kaki dulu di jalanan aspal, jauh, dan naik tangga berkali-kali. Kalau di Indo, tinggal naik mobil lalu sampai, setelah itu jalan-jalan di mall kan tidak begitu capek karena ada lift dan eskalator dimana-mana. Beda dengan di sini, kemana-mana harus jalan kaki, hehe.
Setelah mencari-cari restaurant untuk lunch, akhirnya kami menemukan resto bar Tonkotsu ini. Kebetulan kami juga suka sekali ramen (selain sushi dan pho). Tapi sebenarnya aku pinginnya makan di restaurant yang agak private gitu, ada table dan bukan di bar. Terkadang mesti flexible juga sih dan gak boleh maksa or ngotot harus begini begitu jika situasi gak memungkinkan. Toh ternyata ramen ini rasanya enak bangetttt. gak menyesal makan di sini walaupun tadinya bukan pilihan pertama.
Setelah makan, tentu saja perut kami buncit 🤣 tapi bahagia hahahha. Kita gak ada plan apa-apa sih karena toko masih banyak yang tutup, jadi kami jalan-jalan saja di sekitar Selfridge sambil window shopping. Menarik-menarik sih dan banyak SALE, gak heran orang-orang pada keluar belanja semua. Tapi sebenarnya juga gak bisa dipakai kemana-mana karena situasinya masih begini. Kecuali kalau beli untuk dipakai waktu Fall/Winter yah, mungkin saat itu covid sudah agak mereda.
Lalu, aku juga mampir ke toko-toko retail (fast-forward fashion) seperti Zara, H&M, dan Mango. Awalnya gak plan mau beli apa-apa, namun karena di ZARA lagi diskon gede banget jadinya suami bilang ke aku untuk beli aja beberapa yang lucu-lucu. Worth it sih karena pilihan aku termasuk line yang bagus, dan kami dapat dengan harga yang terjangkau. Makasih sayang sudah supportive dengan kecintaan aku sama fashion. Oia, aku juga beli 1 sandal platform yang cocok untuk dipakai sama summer dress, jadi sekalian ganti sandal karena uda pegel banget! Beauty is pain memang. 😅
Di Zara agak chaos, banyak ibu-ibu yang agak serem belanjanya dan berani nempel-nempel orang, bahkan sampai ngeblok jalan. Kami berdua sibuk menghindari orang-orang seperti ini yang lebih mementingkan beli barang sale ketimbang social distancing. Aku gak yang kalap atau freak gitu sih kalau liat sale, tergolong cukup santai aku, hahaha. Kalau direbut orang baju incerannya yasudah 😌
Di mall banyak bertebaran station hand sanitizer supaya orang-orang pakai. |
Suamiku juga baik banget dan pengertian, dia gak marah sama sekali aku lupa, malahan dia yang nawarin aku untuk ke Boots beli plester. Setelah di plester agak mendingan sih, tapi karena sepatu ini modelnya runcing, jadi tetap saja sakit di ujung jari. Sebenarnya aku nekad pakai sepatu ini karena ini pilihan suami waktu beli, dia suka banget aku pakai sepatu ini. Tapi sayang sekali ini bukan di Indo, jadi aku mesti jalan kaki dulu di jalanan aspal, jauh, dan naik tangga berkali-kali. Kalau di Indo, tinggal naik mobil lalu sampai, setelah itu jalan-jalan di mall kan tidak begitu capek karena ada lift dan eskalator dimana-mana. Beda dengan di sini, kemana-mana harus jalan kaki, hehe.
Setelah mencari-cari restaurant untuk lunch, akhirnya kami menemukan resto bar Tonkotsu ini. Kebetulan kami juga suka sekali ramen (selain sushi dan pho). Tapi sebenarnya aku pinginnya makan di restaurant yang agak private gitu, ada table dan bukan di bar. Terkadang mesti flexible juga sih dan gak boleh maksa or ngotot harus begini begitu jika situasi gak memungkinkan. Toh ternyata ramen ini rasanya enak bangetttt. gak menyesal makan di sini walaupun tadinya bukan pilihan pertama.
Habisnya segini, aku post gini karena banyak pembaca yang penasaran dengan harga-harga makanan di UK. |
Setelah makan, tentu saja perut kami buncit 🤣 tapi bahagia hahahha. Kita gak ada plan apa-apa sih karena toko masih banyak yang tutup, jadi kami jalan-jalan saja di sekitar Selfridge sambil window shopping. Menarik-menarik sih dan banyak SALE, gak heran orang-orang pada keluar belanja semua. Tapi sebenarnya juga gak bisa dipakai kemana-mana karena situasinya masih begini. Kecuali kalau beli untuk dipakai waktu Fall/Winter yah, mungkin saat itu covid sudah agak mereda.
Ini sepatu yang bikin jari kaki aku menderita, lol. Plus, dress menterengku yang bikin semua orang nengok. |
Kemudian ada mampir ke store Gucci juga karena aku ada naksir tas di sini, masih mikir-mikir sih walaupun aku bisa beli. Soalnya dari kecil diajarin kalau mau beli barang mesti penuh pertimbangan walaupun mampu beli. Jadi ingat kalau mama ngasih jajan itu sadis, mepet banget hahahha jadi kalau mau beli barang aku mesti nabung agak lama. Soalnya my parent itu mulai dari 0, jadi kami dari kecil juga diajarin untuk hidup sesederhana mungkin, dan ortu gak ngajarin kami untuk minta barang ke mereka (kecuali untuk study). Dulu waktu kecil kami kalau minta sesuatu hampir gak pernah diturutin, malah disuruh nabung beli sendiri. 😅
LUCU KANNN |
Selain itu, kami juga masuk ke toko-toko lainnya untuk lihat-lihat seperti YSL, MK, Ted Baker, dll. Semuanya lagi sale, yang doyan shopping bisa-bisa meliar di sini karena diskonnya cukup gede. Yang jelas, melihat pattern orang-orang di sini kesimpulan aku: orang sini borosss. 😅
Ted Baker mostly diskon 50% |
Lalu, aku juga mampir ke toko-toko retail (fast-forward fashion) seperti Zara, H&M, dan Mango. Awalnya gak plan mau beli apa-apa, namun karena di ZARA lagi diskon gede banget jadinya suami bilang ke aku untuk beli aja beberapa yang lucu-lucu. Worth it sih karena pilihan aku termasuk line yang bagus, dan kami dapat dengan harga yang terjangkau. Makasih sayang sudah supportive dengan kecintaan aku sama fashion. Oia, aku juga beli 1 sandal platform yang cocok untuk dipakai sama summer dress, jadi sekalian ganti sandal karena uda pegel banget! Beauty is pain memang. 😅
Di Zara agak chaos, banyak ibu-ibu yang agak serem belanjanya dan berani nempel-nempel orang, bahkan sampai ngeblok jalan. Kami berdua sibuk menghindari orang-orang seperti ini yang lebih mementingkan beli barang sale ketimbang social distancing. Aku gak yang kalap atau freak gitu sih kalau liat sale, tergolong cukup santai aku, hahaha. Kalau direbut orang baju incerannya yasudah 😌
Sebelum pulang aku gak lupa mampir ke toko cokelat favorit aku di UK, kalau kalian ke sini mampir deh ke Hotel Chocolat. Selain cokelatnya, yang aku suka adalah Mocha coconut latte with 70% dark chocolate, ini enak parah. Aku udah banyak nyobain cokelat dimana-mana dan menurutku ini one of the best! :)
Mungkin cara kami merayakan hari dua tahun pernikahan ini gak spesial-spesial banget, tapi aku merasa sudah content dan bahagia dengan kesempatan yang kami punya. Di saat-saat pandemi seperti ini kami bisa ada kesempatan untuk jalan-jalan, makan, window shopping, dan belanja saja sudah lebih dari cukup. Apalagi situasi di inggris juga sudah cukup aman sehingga kami tidak se-depressed bulan-bulan lalu. Kami bersyukur masih bisa jalan-jalan walaupun setelahnya aku parno takut terjangkit virus covid, lol.