Search This Blog

TRANSLATE THIS BLOG

Monday, July 10, 2023

Shori Sushi Astha District8

 


Beberapa minggu lalu, saya dan suami mampir ke Ashta District8. Semenjak kembali ke Indonesia, sudah berkali-kali saya melewati mall ini namun tidak pernah sekalipun mampir. Padahal, lokasinya dekat dengan Number76, tempat biasa saya pergi nyalon.

Sewaktu lunch, kami bingung ingin makan apa. Pilihannya antara Oyster atau Shori Sushi, karena menu makanan yang bisa saya makan hanya sedikit. Saya tidak makan babi, ayam, sapi, kambing dan hewan lainnya. Yang saya makan hanya makanan laut (beberapa), sayuran dan kacang-kacangan sekarang.

Berikut adalah beberapa menu yang kami pesan di Shori Sushi berikut dengan review singkat dari saya beserta perbandingannya dengan Sushi Hiro:


Konoha Salad, saya suka sekali dengan salad ini. Rasanya pas tidak terlalu asin, gurih maupun manis. Isi sayurnya pun beragam dengan wakame yang segar. Dressingnya sudah dicampur dengan sayur-sayuran jadi bisa langsung dimakan. Jika dibandingkan dengan sushi hiro menurut saya sama-sama enak saladnya, dressing sushi hiro juga unik tidak kalah enak dengan konoha salad ini.



Unagi Sashimi, potongannya kecil banget dibanding dengan resto sushi lainnya. Namun, rasanya enak karena tidak bau amis, lembut tidak kenyal dan berasa wangi arangnya! Saya berharap mereka bisa memperbesar potongannya kelak, haha.

Tamago Sashimi, rasanya oke dan saya suka teksturnya karena tidak terlalu keras dan tidak lembek. Tapi, yang saya kurang suka adalah bau telurnya yang cukup menusuk. Sepertinya lebih baik jika telurnya menggunakan telur ayam kampung atau telur asal Jepang supaya tidak ada bau amis telur.



Cawan Mushi, isinya banyak dan rasanya agak tawar, tapi berasa sekali kaldu ayamnya. Saya tidak bisa makan karena ada bau ayam dan daging ayam. Ini kesalahan saya sih karena saya lupa kalau cawan mushi mengandung ayam.. Akhirnya, suami saya yang membantu menghabiskan.



Tuna Maki, daging tunanya segar dan tidak bau darah. Saya juga tidak mencium keamisan di tuna maki ini. Nasi sushinya enak khas Jepang, agak tawar jika dibandingkan nasi sushi di sushi hiro yang gurih. Norinya juga tidak bau apek dan masih crispy. Overall saya suka banget maki-nya karena potongan dagingnya pun besar.

Salmon Maki, mungkin ini salah satu salmon maki yang menurut saya sesuai standard restoran sushi Jepang karena salmonnya tidak bau amis, teksturnya memiliki kekenyalan yang pas dan melting di mulut. Biasanya kalau saya makan di sushi hiro, daging salmon di maki selalu agak bau dan kurang fresh. Entahlah, mungkin indera perasa dan penciuman saya yang terlalu sensitif.

Inari Sushi, rasanya mirip dengan inari sushi yang pernah saya makan di Jepang. Jika dibandingkan dengan inari sushi di sushi hiro rasanya beda banget. Yang di sushi hiro lebih manis, gurih dan lembut basah gitu. Inari sushi di shori sushi teksturnya lebih alot, tebal, tidak basah dan agak sedikit tawar.

Salmon aburi belly nigiri, ini salah satu kesukaan both me dan suami. Salmon belly-nya sangat melting di mulut, potongannya juga tebal dan tidak terlalu matang. Love!



Salmon Chirashi, menu kesukaan suami. Salmonnya sangat fresh dan nasinya tidak terlalu banyak. Potongan salmonnya tebal jika dibandingkan dengan sushi hiro. Hanya saja kalau kata suami yang di sushi hiro lebih gurih nasinya, lebih cocok dengan taste Indo. Tapi yang di shori sushi ikannya lebih fresh ketimbang sushi hiro. Harganya 11 12.



Overall, saya suka dengan semua makanannya kecuali Cawan mushi, tapi itu subjektif karena saya tidak makan ayam. Yang menonjol adalah ternyata ikan mentahnya fresh jika dibandingkan dengan sushi hiro dan genki sushi, padahal harganya mirip-mirip. Menurut saya harganya affordable karena kualitasnya baik dan pelayannya juga sangat ramah.

Saya tidak terlalu percaya review karena taste itu subjektif, jadi jangan terlalu percaya dengan review dari saya karena bisa saja kalian merasa tidak enak karena rasanya yang terlalu tawar. Namun, jika kalian pernah ke Jepang dan makan di restoran sushi yang lumayan bagus, saya cukup yakin mungkin kalian akan suka. Apalagi jika kalian ke restoran sushi hanya untuk makan sushi yang otentik, bukan fushion sushi, saya rasa kalian akan menikmatinya.

Jika dibandingkan dengan sushi masa, tentu saja menurut saya sushi masa masih lebih segar dan lebih mirip dengan yang di Jepang. Hanya saja untuk service, di shori sushi lebih sigap dan cekatan waitressnya. Selain itu, lokasinya juga lebih oke karena ada di dalam Ashta, tidak seperti sushi masa yang kalau boleh jujur lokasinya gak banget dan saya agak seram kalau mau kesana terutama kalau malam hari.

Price wise shori sushi ini harganya affordable dan ramah di kantong. Untuk makan berdua kira-kira 400.000 - 600.000 sudah cukup untuk saya dan suami. Mirip dengan sushi hiro, jadi tidak perlu takut bangkrut untuk sering-sering makan ke sini. 

Saya kemarin mampir lagi ke sana untuk lunch, beli jamu dan sekalian shopping di mall Ashta. Saya suka vibe di mall-nya karena minimalis namun tetap terkesan mewah. Selain itu, toko-toko di Ashta cukup niche dan tidak mainstream, jadi saya menikmati berjalan-jalan dan shopping di sana. Next time, saya ingin mencoba restoran lainnya di Ashta, tentu saja yang menunya bisa saya makan dengan nyaman.

Tips Untuk Mencari Pasangan Yang Cocok