Saya sering kali mendapat pertanyaan mengenai penyakit-penyakit yang sering menyerang kelinci. Penyakit kelinci memang banyak jenisnya, namun ada beberapa yang sering diderita kelinci dan kita sebagai orang tua mereka harus tau cara menanganinya. Ingat, walaupun mereka dianggap oleh banyak orang HANYA hewan peliharaan, tetapi mereka juga adalah mahkluk ciptaan Allah yang perlu kita jaga dan rawat dengan baik. Saya selalu percaya bahwa dengan berbuat baik kepada semua mahkluk hidup di dunia, maka hidup kita akan baik dan bahagia di bumi dan juga di akhirat nanti.
Okay, tanpa berbasa basi lagi saya akan membuat listnya di bawah ini. Maaf jika saya lebih memilih untuk menulis di blog saya saja ketimbang berbicara di Youtube. Karena menurut saya tulisan terstruktur seperti ini akan lebih mudah dimengerti oleh banyak orang dan saya ingin meningkatkan kebiasaan membaca bagi teman-teman saya sesama orang Indonesia.
Beberapa penyakit yang sering menyerang kelinci yang hidup di Indonesia:
1. G.I Stasis, atau yang biasa orang sini sebut kembung dan sakit perut. Perlu diketahui, mulai sekarang bagi pecinta kelinci, selalu gunakan kata G.I Stasis ya agar lebih jelas.
GI adalah Gastrointestinal yang adalah sebuah saluran yang menghubungkan mulut ke anus. Saluran ini terkadang disebut sebagai saluran pencernaan oleh orang awam karena lebih mudah dimengerti. Nah, GI pada kelinci tentu saja berbeda dengan hewan lain, perlu diingat bahwa kelinci memiliki sistem pencernaan yang unik karena itu mereka perlu memakan rumput segar ataupun hay (rumput kering) agar saluran GI mereka dapat berjalan dengan semestinya.
GI Stasis adalah penyakit yang membunuh banyak sekali kelinci karena biasanya gejalanya tidak akan kelihatan sampai keadaan mereka benar-benar parah. Tetapi, bagi orang tua yang cukup teliti biasanya akan melihat ada perbedaan kelakuan pada kelinci. Penyebab GI Stasis adalah pola makan yang tidak tepat pada kelinci dan pemberian jenis makanan yang salah. Karena itu, pastikan untuk memberikan rumput segar dan juga hay (rumput kering) untuk kelinci sebagai makanan utama mereka untuk menghindari G.I Stasis.
2. Penyakit kulit seperti Scabies dan Jamur sangat mudah terjangkit pada kelinci yang hidup di cuaca tropis seperti Indonesia karena lembab. Penyebab utama adalah kandang yang kotor dan juga daya tahan tubuh yang lemah pada kelinci. Kelinci perlu diberikan litter box seperti kucing yang berisi wood pellet untuk menyerap pipis kelinci. Wood pellet sangat baik untuk menyerap pipis kelinci dan menyerap bau juga sehingga sangat saya rekomendasikan bagi para pembaca. Kondisi litter box yang kering dapat menjaga kandang kelinci tetap kering dan tidak lembab. Bersihkan litter box minimal 2 hari sekali dan ganti dengan wood pellet yang baru.
Kelinci yang dijual saat masih bayi di pameran dan pinggir jalan memiliki daya tahan tubuh yang lemah karena dipisah dari induknya sejak awal. Bayi kelinci perlu susu ibunya sampai minimal 10 minggu agar tubuh mereka kuat dan dapat tumbuh dengan sehat. Kelinci yang tumbuh sehat dan cukup susu ibunya biasanya jarang terkena scabies dan jamur karena memiliki daya tahan tubuh yang sehat.
3. Gigi kelinci yang terlalu panjang juga adalah penyebab kematian pada kelinci. Perlu kita ketahui bahwa gigi kelinci yang bisa panjang tidak hanya di gigi depannya saja, melainkan gigi belakangnya juga bisa panjang! Gigi belakang kelinci dapat memanjang ke bawah gusi dan menyebabkan infeksi sehingga membuat kelinci merasa sakit dan malas makan. Jika terlalu panjang sampai menusuk pipi dapat menyebabkan benjolan besar dan bernanah.
Gigi depan kelinci yang panjang dapat dibawa kikir ke dokter kelinci yang berpengalaman, tapi ingat bahwa proses ini dapat menyebabkan stress dan trauma pada kelinci. Karena itu, berikan kelinci mainan untuk digigit yang aman seperti kayu dan kardus, juga berikan makanan seperti rumput segar dan hay sepanjang hari agar kelinci selalu mengunyah. Kelinci yang mengunyah sepanjang hari dapat mencegah pertumbuhan gigi mereka.
4. Infeksi bakteri pada kelinci juga sering dialami oleh kelinci di Indonesia sehingga menyebabkan diare dan juga mencret. Ini biasanya terjadi pada kelinci yang dibiarkan lepas di luar rumah maupun halaman karena mereka memakan rumput yang tidak bersih. Rumput-rumput liar di halaman terkadang kotor dan tidak higinis dimakan kelinci. Di tanah juga terdapat bakteri dan parasit hidup yang berbahaya bagi kelinci karena ada kotoran hewan lain. Karena itu, sebaiknya kelinci jangan dibiarkan makan rumput liar sembarangan di tempat yang juga dilewati hewan lain seperti kucing dan anjing.
Jika kelinci mencret, sebaiknya segera bawa ke dokter kelinci yang berpengalaman.
5. Woolblock atau Hair ball pada kelinci yang disebabkan karena penggumpalan bulu di dalam saluran pencernaan kelinci. Biasanya, gejalanya cukup mirip dengan GI Stasis karena mereka akan merasa tidak nyaman sehingga tidak mau makan dan bersembunyi di pojokan. Ini terjadi karena bulu kelinci yang sedang rontok tidak disisir oleh orang tuanya.
Kelinci selalu membersihkan tubuhnya dengan grooming dan menjilati bulu mereka seperti kucing. Bedanya, kelinci tidak bisa muntah seperti kucing sehingga terjadilah penggumpalan bulu di dalam perut mereka. Karena itu, saat kelinci sedang rontok, ingat untuk menyisir bulu mereka setiap hari dan berikan vitamin pelancar bulu yang tersumbat seperti Oxbow Papaya, ACTIVE E dan Sanko Hair Ball. Berikan vitamin/supplement ini diawal masa-masa rontok mereka sampai di masa rontok mereka berakhir. Percayalah, lebih baik mencegah ketimbang mengobati.
Alternatif lain dari seorang dokter adalah dengan memberikan jus pepaya kepada kelinci sebanyak 1-2 cc untuk membantu mendorong bulu tersebut keluar lewat kotoran. Tetapi, cara ini tidak pernah saya coba karena lebih mudah untuk menyimpan vitamin/supplement di rumah ketimbang pepaya yang sangat mudah busuk.
Mungkin untuk kali ini saya share 5 penyakit di atas dulu ya karena so far, itu yang paling sering dialami kelinci-kelinci di Indonesia. Di lain post, akan saya ceritakan pengalaman saya merawat kelinci-kelinci yang sakit agar dapat menjadi insight bagi teman-teman semua.