Friday, August 17, 2018

MY WEDDING DRESS

Aku sengaja membuat post ini karena aku ingin cerita sedikit tentang asal muasal dua gaun pengantin milikku. Awalnya aku ingin membuat gaun aku sendiri, from scratch, mulai dari pola sampai jahit dan finishing plus detail. Namun Mama aku bilang 'jangan' karena kata dia bakal repot banget dan takutnya malah aku gak bisa fokus bikin karena ngurusin hal lain. Selain itu aku sudah lama banget gak buat gaun jadi proses pembuatan bisa sedikit lebih lama.







Akhirnya aku memutuskan akan mencari designer untuk membuatkan dua gaun pengantin aku. Tadinya aku sempat ingin sewa saja karena supaya lebih ringkas dan gampang. Namun setelah mengunjungi beberapa Bridal dan designer-designer tidak ada 1 baju pun yang benar-benar aku suka. Lalu aku mulai membuat design gaun pernikahan aku dengan sketsa-sketsa ringan.


Pertama-tama aku tentukan dulu berapa gaun yang ingin aku kenakan di hari pernikahanku, karena tidak jadi rent jadi aku ingin mengenakan dua gaun pengantin dalam 1 hari. 1 untuk pagi hari di acara pemberkatan dan 1 lagi untuk pesta pernikahan. Aku sudah punya bayangan design gaun yang aku sukai dari dulu, lalu aku coba buat sketsanya dan mencari-cari designer yang cocok.


Lalu aku teringat seseorang, Ivy. Aku mulai cek Instagram-nya untuk melihat hasil-hasil rancangan gaun pernikahan dia dan gaun-gaun lainnya yang pernah ia buat. Aku mencoba kontak Ivy secara langsung untuk bertanya mengenai harga, hal ini adalah hal yang pertama kali harus kalian cek. Jangan merasa gengsi ataupun malu untuk menanyakan harga, karena itu adalah hal yang wajar.

Biaya pernikahan tidak sedikit, jadi sangat normal kita bertanya mengenai harga dan juga menyesuaikannya dengan budget yang kita miliki.


Ivy menentukan harga dari design gaun yang aku inginkan.


Untuk gaun yang pagi hari aku namakan 'vintage virgin', karena aku suka sekali dengan segala sesuatu yang berbau vintage. Kebetulan design gaun untuk Holy Matrimony aku terinspirasi dari gaun wedding jaman dulu; Audrey Hepburn dan Lady Diana. Mungkin tidak kelihatan selama ini kalau aku suka hal berbau vintage karena aku banyak mengenakan style yang kawaii. Namun playlist aku 90% lagu-lagu vintage tahun 1920 sampai 1950-an dan dulu saat sekolah fashion designku selalu berbau vintage.







Sebelumnya aku telah melakukan photoshoot untuk foto pre-wed di studio, konsepnya adalah simple and clean. Aku suka hal yang dekoratif namun untuk pernikahan aku, aku lebih prefer yang simple supaya kesannya timeless. Makanya bunga yang aku pilih pun adalah Baby's Breath, aku merasa bunga ini adalah bunga yang paling cocok untuk photoshoot ini.





Untuk make up dan hair do, aku memakai jasa teman aku Anita karena aku ingin support karir dia juga di-bidang make up. Aku punya banyak kenalan teman-teman MUA namun tidak mungkin aku memakai semua jasa mereka di saat yang bersamaan, jadi aku hanya pilih beberapa yang aku cukup kenal saja supaya lebih enak juga komunikasinya.







Gaun yang kedua sebenarnya inspirasinya dari mermaid dan aku namakan 'mermaid fairy', karena aku terinspirasi dari peri-peri hutan yang memberikan kesan yang magical, natural, anggun dan bentuk gaun yang aku inginkan adalah bentuk ekor duyung.

Kebetulan bentuk tubuh aku juga cukup cocok untuk mengenakan gaun berbentuk mermaid, jadi aku banyak research juga untuk menemukan design gaun yang aku inginkan.





Awalnya design yang aku inginkan lebih simple dan tidak terlalu banyak detail di gaunnya. Namun seiring berjalannya proses pembuatan 'mermaid fairy' ini, aku dan Ivy banyak menambahkan cukup banyak detail dan mengubah sedikit struktur dari gaun tersebut. Contohnya adalah bagian kaki depannya yang sedikit menerawang, di-design awal tidak seperti itu namun kami berdua fokus terhadap hasil akhir dari gaun kedua ini.

Kami ingin gaun ini terlihat special dan mewah walaupun bentuknya yang simple dan tidak melebar/melembung seperti gaun pernikahan pada umumnya di Indonesia.




Waktu photoshoot gaun kedua ini belum mencapai hasil akhir, 
jadi ada beberapa detail tambahan yang tidak ada di foto-foto diatas.



Kami berpikir karena gaun ini akan digunakan untuk acara malam aka 'party', maka sebaiknya lebih terlihat bling-bling dan glamour namun tanpa menghilangkan kesan awal yang aku inginkan; elegant, simple dan magical.

Dan ternyata hasilnya kami berdua suka banget! Thanks banget Ivy udah memberikan yang terbaik untuk dua gaun ini. Awalnya aku lebih suka gaun vintage virgin, namun lama kelamaan aku juga jadi jatuh cinta banget sama gaun malam mermaid fairy.









Aku mungkin bakal menyeawakan gaun yang vintage virgin untuk teman-teman yang ingin photoshoot untuk pre-wedding, kalau kalian ada yang tertarik ingin sewa bisa langsung kontak ke Ivy Sie di IG dia yah, karena mungkin aku akan titip ke dia untuk jagain gaun pernikahan aku.






Untuk gaun yang malam mermaid fairy sepertinya tidak akan aku sewakan karena bahannya fragile dan aku takut rusak, kemarin saja bagian tile nya ada lubang kecil karena terkena bobby pin, aku sedih sekali tapi mungkin tidak begitu kelihatan sih. Rencananya aku mau pendekin supaya bisa aku jadikan party dress / gala dress untuk acara-acara khusus karena modelnya juga gak lebay dan masih ok untuk digunakan ke pesta.



Tips Untuk Mencari Pasangan Yang Cocok