Shiro dan Luna adalah dua kelinci pertamaku, mereka dua-duanya betina. Setelah diselak oleh Taro, Kuma, Kurapika dan Leo, akhirnya Shiro & Luna bisa steril juga. Sebenarnya, waktu steril mereka berdua ini tergolong telat. Namun, empat anak jantan itu aku steril dulu supaya ada ketentraman di rumah. Kenapa? Karena kelinci jantan yang belum steril suka sekali spraying dan kabur dari kandang untuk kawin. Ini sangat mengkhawatirkan karena mereka juga senang sekali berantem sampai luka-luka.
Kelinci betina saat umur 6 bulan sudah memasuki masa-masa birahi, karena itu sudah boleh di steril. Operasi pengangkatan rahim pada kelinci betina cukup mengerikan bagiku. Jujur, yang aku takutkan adalah mereka berdua tidak akan bangun. Untungnya mereka dua-duanya bisa sadar cukup cepat dari obat biusnya.
Kenapa sih harus di steril? Sebenarnya, alasan utamanya adalah supaya mereka terhindar dari penyakit-penyakit mematikan nantinya. Memang ada resiko pada operasi dan bisa saja terjadi kecelakaan sehingga kelinci pada akhirnya mati. Walaupun begitu, aku tetap optimis proses steril kelinci-kelinciku bisa berjalan lancar. Yang terpenting adalah melakukan yang terbaik. :)
Hingga saat ini, enam kelinci yang sudah di steril aku bawa ke drh Rotoro yang praktek di Pdhb Alam Sutera. Untuk biaya steril kelinci betina terakhir sebesar 1.500.000 belum termasuk obat dan cone leher. Biaya operasi ini termasuk cukup mahal untuk kelinci dan di dokter lain biasanya lebih murah. Tapi, aku uda cocok bawa ke dokter ini dan enggan ganti karena sudah lumayan percaya operasi dia bagus. Walaupun pasti ada kemungkinan gagal, aku hanya mengikuti kata hatiku saja.
Selain drh Rotoro juga ada dokter-dokter lain, namun karena aku tidak pernah coba operasi di dokter lain maka aku tidak akan merekomendasikan yang lain yah.
Proses operasi Shiro dan Luna sekitar 45 menit per ekor. Aku menunggu selama kurang lebih satu setengah jam, setelah itu langsung pulang ke rumah untuk merawat mereka.
Saat mereka sampai rumah, Shiro yang masih belum merasakan sakit masih bisa makan sedikit hay. Sedangkan Luna benar-benar diam mojok dan tidak mau diganggu. Aku biarkan mereka beristirahat selama kurang lebih 2 jam. Setelah itu, aku suapkan Critical Care karena mereka tidak mau makan. Aku juga memberikan minum lewat suntikan karena mereka tidak mau minum sendiri. Ini sangat berbahaya yah guys jadi jika kelinci tidak mau makan dan minum maka harus disuapi dengan paksa. Perut mereka perlu asupan makanan dan air untuk bertahan hidup.
Setelah makan, aku berikan obat dokter dan juga salep. Obat dokternya aku campur dengan Pedialyte dan juga madu supaya tidak pahit. Pedialyte dapat diberikan beberapa kali selang seling dengan air minum agar kelinci tidak dehidrasi. Selain itu, berikan juga Alfalfa hay bersamaan dengan Timothy hay untuk merangsang nafsu makan kelinci. Biasanya, mereka hanya akan makan Alfalfa saja, tapi tidak masalah karena justru bagus jika mereka mau makan sendiri walaupun masih pilih-pilih. Shiro dan Luna langsung makan Alfalfa dengan lahap, namun tidak mau makan Timothy hay sendiri, jadi masih perlu disuapi Critical Care.
Obat dari dokter aku habiskan selama 7 hari dan selama itu, aku memberikan beberapa supplemen untuk mereka seperti: Benebac, Optimus, Sanko dan juga Nutridrop. Semua ini aku berikan untuk menjaga kondisi tubuh mereka agar tetap fit dan juga cepat sembuh. Hari ini tepat 8 hari setelah mereka steril dan aku sangat berharap mereka dapat pulih seperti sedia kala dan tidak ada komplikasi di dalam jahitan operasi mereka..