Awal Desember lalu kami mulai dengan latihan choir untuk persiapan persembahan lagu natal di gereja. Sebenarnya Mat sama sekali tidak berencana untuk ikut tim choir ini, dia cukup terkejut waktu aku mengajaknya untuk ikut latihan.
Aku tahu Mat senang menyanyi, aku pun cukup suka menyanyi walaupun tidak terlalu bagus. Ide ini terlintas saat salah satu pengurus di gereja mengatakan bahwa mereka akan membentuk tim choir, bagi yang tertarik dapat datang pada hari sekian dan jam sekian.
Saat itu aku tidak banyak berpikir, namun feeling aku mengatakan: sepertinya tidak akan terlalu banyak yang ikut dan aku ingin ikutan supaya dapat membantu mereka.
Aku pun spontan mengajak Mat untuk ikutan dan dia dengan senang hati mengiyakanku, karena Mat berpikir akan sangat menyenangkan jika kami berdua dapat memiliki aktifitas bersama, selain itu dia dapat melakukan pelayanan di gereja.
Karena aku bukan kristen jadi aku sama sekali tidak tahu apa itu pelayanan gereja, yang aku pikirkan hanya mungkin kami berdua dapat membantu mereka. Apalagi suara Mat bagus, jadi pasti akan menambah keindahan choir tersebut.
Kami sangat senang dapat berbuat sesuatu, walaupun bukan sesuatu yang luar biasa, namun kami dapat merasakan rasa haru, penghiburan dan kehangatan yang dirasakan oleh semua orang saat kami semua bernyanyi bersama-sama di malam natal.
Minggu depannya, aku dan Mat pergi ke London untuk menikmati suasana natal di sana. Sebenarnya aku sudah punya keinginan ini sejak tunangan dengan Mat desember lalu. Aku mengetahui jika aku akan pindah ke UK untuk ikut dengan Mat setelah menikah dan tinggal di sini untuk menemaninya.
Setelah kami menikah, kami tidak pergi honeymoon seperti pasangan-pasangan lainnya. Tadinya kami punya rencana, namun aku membatalkannya dan kami sepakat untuk tidak perlu ada honeymoon mengingat kami akan sangat sibuk sebelum pindahan.
Awalnya Mat takut aku akan kecewa sehingga ia sempat mengajak untuk pergi honeymoon ke tempat yang dekat-dekat saja, namun aku tidak punya keinginan untuk honeymoon sama sekali karena aku sangat stress saat itu. Yang aku inginkan hanya istirahat di rumah saja.
Mamaku pun menggodaku dengan berkata, "Sudah kamu gak perlu honeymoon-honeymoon-an sekarang, honeymoon di Inggris saja nanti kalau sudah di sana!".
Setelah sampai di UK, aku juga tidak kepikiran untuk honeymoon. Sebenarnya aku malah bingung honeymoon itu sebenarnya tujuannya apa dan kenapa harus ada honeymoon? Apakah jalan-jalan saja termasuk honeymoon? Atau ada hal lainnya yang diperlukan supaya perjalanan tersebut dapat disebut honeymoon? Sampai saat ini aku juga masih bingung.
Mungkin di saat aku sudah mengerti, kami akan pergi honeymoon.
Kembali ke London,
Mat benar-benar mengurus perjalanan kami ke London dengan cepat, dia juga mendiskusikannya dengan aku seperti tempat menginap dan transportasi. Aku menyerahkan tempat-tempat yang akan kami kunjungi ke Mat karena dia lebih tau.
Mat pesan tiket di Trainline, dia mendapatkan harga yang affordable sehingga kami bisa mengalokasikan budget tersebut ke penginapan. Kami pesan kamar di AirBnB, di daerah Battersea park, dekat dengan stasiun kereta. Kami memilih tempat ini karena kamarnya bagus, luas dan rapi.
Perjalanan kami sangat lancar. Saat check-in pun lancar dan tidak ada masalah.
Aku sangat menikmati suasana natal di London, sangat berbeda dengan di Jakarta. Orang asli di sini punya kebiasaan untuk mengunjungi keluarga setiap natal dan makan-makan juga berkumpul bersama-sama di rumah. Mirip seperti Xin Cia (Chinese New Year) dalam kultur keluargaku.
Dari kecil (walaupun aku bukan beragama kristen) aku selalu suka dengan segala sesuatu yang berbau natal karena aku merasa suasananya sangat hangat dan nyaman. Aku rasa aku banyak terpengaruh film-film dari luar sewaktu kecil, karena itu aku merasa ada kedekatan dengan suasana natal.
Memasuki musim dingin, waktu terang menjadi semakin singkat dan gelap menjadi semakin panjang. Saat mulai jam 4, langit sudah semakin gelap seperti menjelang maghrib di Indonesia. Lampu-lampu natal di jalan dan pertokoan mulai menyala - menghiasi jalanan-jalanan di London. Indah sekali!
Walaupun cuaca cukup dingin namun kami senang sekali karena hari-hari kami di London diawali dengan langit yang cerah, sehingga kami dapat melihat keunikan kota ini dengan seksama.
Di hari pertama aku mengunjungi Webminster Abbey, Sungai Thames, London Eye dan juga Big Ben yang sedang di-renovasi. London sangat sibuk, berbeda dengan Birmingham (tempat tinggal kami).
Aku melihat di website bahwa ada Christmas Market di sekitar sungai Thames. Setelah langit mulai gelap, kami berjalan menuju pasar malam natal ala Jerman di sepanjang sungai untuk melihat-lihat. Sebenarnya aku ada record video untuk kenang-kenangan kami berdua, tapi belum sempat aku edit dan aku gabung menjadi 1 video.
Setiap pagi, karena kami butuh makanan yang cepat saji dan mudah dimakan, kami memilih untuk beli sushi takeaway. Harganya tidak terlalu mahal dan cukup mengenyangkan di pagi hari, terkadang selain sushi kami juga membeli pastry seperti Cinnamon Roll dan Croissant di Tesco.
Waktu hari pertama, aku berencana untuk dinner di restaurant Vietnam karena sudah lama sekali aku tidak makan Pho dan ternyata Mat pun kangen. Sepertinya terakhir kali aku makan Pho waktu di Melbourne dengan Vina dan Mat terakhir makan waktu di Jerman. Aku tidak menyangka ternyata selera makan kami cukup mirip.
Kami dinner di Le Hanoi, masakannya enak dan harganya pun cukup terjangkau. Dagingnya sangat empuk dan rasa Pho-nya pun pas! Aku memesan Beef Pho, Mat memesan Bun Pho Hue dan kami memesan Summer Roll untuk sharing.
Setelah itu kami berjalan-jalan di sekitar Regent Street dan Convent Garden untuk melihat lampu-lampu natal yang sangat indah.
Keesokan harinya kami berangkat agak siang karena kami ingin istirahat yang cukup supaya tidak kecapekan. Hari itu kami mengunjungi Buckhingham Palace, salah satu tempat yang sangat terkenal di seluruh dunia. Aku yakin kalian semua pasti tahu ya?
Setelah berjalan-jalan di sekitar Buckingham Palace, kami bertemu dengan teman kami untuk lunch bersama di restaurant Chinese. Kebetulan mereka sekeluarga juga sedang berada di London. Kami bertemu sebentar dan berbincang-berbincang.
Kami pun berpisah setelah makan siang, aku dan Mat ingin mengunjungi The National Gallery untuk melihat koleksi-koleksi lukisan disana. Kami sangat excited karena tidak menyangka ada beberapa lukisan favourite kami di sana.
Aku jadi kangen melukis.. :)
Saat aku sadar kalau langit sepertinya sudah gelap, kami memutuskan untuk segera menuju Oxford Street untuk melihat-lihat lampu natal dan setelah itu mencari makan. Karena di sana terlalu ramai dan sesak, aku tidak bisa mengambil foto di sana. Semua orang berjalan dengan cepat dan saling menabrak sana-sini, apalagi saat itu sedang hujan rintik-rintik.
Banyak sekali tempat perbelanjaan di Oxford Street, kalau kalian senang belanja pasti senang sekali kesini.
Aku ingin sekali mengajak Mat makan Mala Hot Pot / Mala Xiang Guo atau makanan dengan bumbu masakan yang sama. Sudah lama sekali aku tidak makan Mala, terakhir kali aku makan saat di China. Aku suka sekali dengan masakan berbumbu Mala yang pedas dan wangi, aku ingin Mat dapat merasakannya juga.
Setelah berjalan-jalan dan memilih restaurant, kami memutuskan untuk mencoba masuk ke Feng Shui Inn. Di London, kebanyakan restaurant menempel menu mereka di luar jendela beserta dengan harganya. Jadi sebelum memutuskan untuk masuk, kami masih bisa menimbang-nimbang terlebih dahulu apakah kami yakin atau tidak.
Kami memesan Beef Mala in Chili Oil, Salt & Pepper Prawn dan Morning Glory with Shrimp Paate. Semuanya enak! Mat senang sekali dan kami merasa sangat puas makan di sini. Walaupun harganya lumayan mahal tapi porsinya banyak dan semua menu yang kami pesan saangat lezat!
Hari terakhir kami mengunjungi Natural History Museum untuk belajar mengenai sejarah-sejarah binatang dan juga fosil-fosil dinosaurus. Keputusan ini kami ambil karena hari itu hujan, jadi kalau mau jalan-jalan di luar pun akan sedikit kesulitan. Kebetulan kami berdua senang dengan binatang, jadi menurut kami museum ini sangat menarik!
Mengunjungi museum ini butuh waktu satu hari, bahkan sebenarnya lebih karena banyak sekali binatang-binatang yang bisa dilihat dan dipelajari. Dulu waktu kecil Mat ingin menjadi Zoologist, jadi dia banyak tahu mengenai binatang-binatang yang unik.
Jadwal kereta kami di malam hari sekitar jam 9, jadi kami masih punya waktu untuk dinner bersama di London sebelum kami pulang. Kami tidak perlu banyak berpikir karena kami berdua sama-sama ingin makan lagi di Feng Shui inn sebelum kami pulang, kami ingin mencicipi Mala chili oil Fish dan mencoba Roast Pork-nya.
Aku senang sekali karena Mat juga ternyata suka sekali dengan Mala, kami berdua makan sangat banyak dan lahap. Jujur, kalian harus cobain deh! Rasanya benar-benar bikin nagih.
Walaupun cuaca dingin, hujan dan waktu kami cukup singkat di London, namun aku merasa senang dan bahagia. Sebenarnya sih aku agak memaksa diri sendiri untuk ke London di bulan-bulan dingin ini, karena jujur aku masih cukup sulit menyesuaikan diri. Mat bilang sangat wajar karena tubuh aku masih belum biasa.
Namun ternyata niat aku berbuah manis, keinginan aku bisa melihat dan menikmati suasana natal di London bersama Mat terwujud, walaupun cuaca dingin tapi hati kami merasa hangat.
Aku tahu Mat senang menyanyi, aku pun cukup suka menyanyi walaupun tidak terlalu bagus. Ide ini terlintas saat salah satu pengurus di gereja mengatakan bahwa mereka akan membentuk tim choir, bagi yang tertarik dapat datang pada hari sekian dan jam sekian.
Saat itu aku tidak banyak berpikir, namun feeling aku mengatakan: sepertinya tidak akan terlalu banyak yang ikut dan aku ingin ikutan supaya dapat membantu mereka.
Aku pun spontan mengajak Mat untuk ikutan dan dia dengan senang hati mengiyakanku, karena Mat berpikir akan sangat menyenangkan jika kami berdua dapat memiliki aktifitas bersama, selain itu dia dapat melakukan pelayanan di gereja.
Karena aku bukan kristen jadi aku sama sekali tidak tahu apa itu pelayanan gereja, yang aku pikirkan hanya mungkin kami berdua dapat membantu mereka. Apalagi suara Mat bagus, jadi pasti akan menambah keindahan choir tersebut.
Kami sangat senang dapat berbuat sesuatu, walaupun bukan sesuatu yang luar biasa, namun kami dapat merasakan rasa haru, penghiburan dan kehangatan yang dirasakan oleh semua orang saat kami semua bernyanyi bersama-sama di malam natal.
***
Minggu depannya, aku dan Mat pergi ke London untuk menikmati suasana natal di sana. Sebenarnya aku sudah punya keinginan ini sejak tunangan dengan Mat desember lalu. Aku mengetahui jika aku akan pindah ke UK untuk ikut dengan Mat setelah menikah dan tinggal di sini untuk menemaninya.
Setelah kami menikah, kami tidak pergi honeymoon seperti pasangan-pasangan lainnya. Tadinya kami punya rencana, namun aku membatalkannya dan kami sepakat untuk tidak perlu ada honeymoon mengingat kami akan sangat sibuk sebelum pindahan.
Awalnya Mat takut aku akan kecewa sehingga ia sempat mengajak untuk pergi honeymoon ke tempat yang dekat-dekat saja, namun aku tidak punya keinginan untuk honeymoon sama sekali karena aku sangat stress saat itu. Yang aku inginkan hanya istirahat di rumah saja.
Mamaku pun menggodaku dengan berkata, "Sudah kamu gak perlu honeymoon-honeymoon-an sekarang, honeymoon di Inggris saja nanti kalau sudah di sana!".
Setelah sampai di UK, aku juga tidak kepikiran untuk honeymoon. Sebenarnya aku malah bingung honeymoon itu sebenarnya tujuannya apa dan kenapa harus ada honeymoon? Apakah jalan-jalan saja termasuk honeymoon? Atau ada hal lainnya yang diperlukan supaya perjalanan tersebut dapat disebut honeymoon? Sampai saat ini aku juga masih bingung.
Mungkin di saat aku sudah mengerti, kami akan pergi honeymoon.
Kembali ke London,
Mat benar-benar mengurus perjalanan kami ke London dengan cepat, dia juga mendiskusikannya dengan aku seperti tempat menginap dan transportasi. Aku menyerahkan tempat-tempat yang akan kami kunjungi ke Mat karena dia lebih tau.
Mat pesan tiket di Trainline, dia mendapatkan harga yang affordable sehingga kami bisa mengalokasikan budget tersebut ke penginapan. Kami pesan kamar di AirBnB, di daerah Battersea park, dekat dengan stasiun kereta. Kami memilih tempat ini karena kamarnya bagus, luas dan rapi.
Perjalanan kami sangat lancar. Saat check-in pun lancar dan tidak ada masalah.
Aku sangat menikmati suasana natal di London, sangat berbeda dengan di Jakarta. Orang asli di sini punya kebiasaan untuk mengunjungi keluarga setiap natal dan makan-makan juga berkumpul bersama-sama di rumah. Mirip seperti Xin Cia (Chinese New Year) dalam kultur keluargaku.
Dari kecil (walaupun aku bukan beragama kristen) aku selalu suka dengan segala sesuatu yang berbau natal karena aku merasa suasananya sangat hangat dan nyaman. Aku rasa aku banyak terpengaruh film-film dari luar sewaktu kecil, karena itu aku merasa ada kedekatan dengan suasana natal.
Memasuki musim dingin, waktu terang menjadi semakin singkat dan gelap menjadi semakin panjang. Saat mulai jam 4, langit sudah semakin gelap seperti menjelang maghrib di Indonesia. Lampu-lampu natal di jalan dan pertokoan mulai menyala - menghiasi jalanan-jalanan di London. Indah sekali!
Walaupun cuaca cukup dingin namun kami senang sekali karena hari-hari kami di London diawali dengan langit yang cerah, sehingga kami dapat melihat keunikan kota ini dengan seksama.
Parliament Building yang membuat aku teringat film Nightmare before Christmas!
Jujur aku tidak meng-edit warna dari foto ini, saat di sana langit memang agak sedikit berwarna ungu karena sudah mulai sore. |
Di hari pertama aku mengunjungi Webminster Abbey, Sungai Thames, London Eye dan juga Big Ben yang sedang di-renovasi. London sangat sibuk, berbeda dengan Birmingham (tempat tinggal kami).
Aku melihat di website bahwa ada Christmas Market di sekitar sungai Thames. Setelah langit mulai gelap, kami berjalan menuju pasar malam natal ala Jerman di sepanjang sungai untuk melihat-lihat. Sebenarnya aku ada record video untuk kenang-kenangan kami berdua, tapi belum sempat aku edit dan aku gabung menjadi 1 video.
Setiap pagi, karena kami butuh makanan yang cepat saji dan mudah dimakan, kami memilih untuk beli sushi takeaway. Harganya tidak terlalu mahal dan cukup mengenyangkan di pagi hari, terkadang selain sushi kami juga membeli pastry seperti Cinnamon Roll dan Croissant di Tesco.
Waktu hari pertama, aku berencana untuk dinner di restaurant Vietnam karena sudah lama sekali aku tidak makan Pho dan ternyata Mat pun kangen. Sepertinya terakhir kali aku makan Pho waktu di Melbourne dengan Vina dan Mat terakhir makan waktu di Jerman. Aku tidak menyangka ternyata selera makan kami cukup mirip.
Kami dinner di Le Hanoi, masakannya enak dan harganya pun cukup terjangkau. Dagingnya sangat empuk dan rasa Pho-nya pun pas! Aku memesan Beef Pho, Mat memesan Bun Pho Hue dan kami memesan Summer Roll untuk sharing.
Setelah itu kami berjalan-jalan di sekitar Regent Street dan Convent Garden untuk melihat lampu-lampu natal yang sangat indah.
Keesokan harinya kami berangkat agak siang karena kami ingin istirahat yang cukup supaya tidak kecapekan. Hari itu kami mengunjungi Buckhingham Palace, salah satu tempat yang sangat terkenal di seluruh dunia. Aku yakin kalian semua pasti tahu ya?
Setelah berjalan-jalan di sekitar Buckingham Palace, kami bertemu dengan teman kami untuk lunch bersama di restaurant Chinese. Kebetulan mereka sekeluarga juga sedang berada di London. Kami bertemu sebentar dan berbincang-berbincang.
Kami pun berpisah setelah makan siang, aku dan Mat ingin mengunjungi The National Gallery untuk melihat koleksi-koleksi lukisan disana. Kami sangat excited karena tidak menyangka ada beberapa lukisan favourite kami di sana.
Aku jadi kangen melukis.. :)
Saat aku sadar kalau langit sepertinya sudah gelap, kami memutuskan untuk segera menuju Oxford Street untuk melihat-lihat lampu natal dan setelah itu mencari makan. Karena di sana terlalu ramai dan sesak, aku tidak bisa mengambil foto di sana. Semua orang berjalan dengan cepat dan saling menabrak sana-sini, apalagi saat itu sedang hujan rintik-rintik.
Banyak sekali tempat perbelanjaan di Oxford Street, kalau kalian senang belanja pasti senang sekali kesini.
Aku ingin sekali mengajak Mat makan Mala Hot Pot / Mala Xiang Guo atau makanan dengan bumbu masakan yang sama. Sudah lama sekali aku tidak makan Mala, terakhir kali aku makan saat di China. Aku suka sekali dengan masakan berbumbu Mala yang pedas dan wangi, aku ingin Mat dapat merasakannya juga.
Setelah berjalan-jalan dan memilih restaurant, kami memutuskan untuk mencoba masuk ke Feng Shui Inn. Di London, kebanyakan restaurant menempel menu mereka di luar jendela beserta dengan harganya. Jadi sebelum memutuskan untuk masuk, kami masih bisa menimbang-nimbang terlebih dahulu apakah kami yakin atau tidak.
Foto ini diambil waktu dinner kami yang kedua di Feng Shui inn sebelum kami balik ke Birmingham. |
Kami memesan Beef Mala in Chili Oil, Salt & Pepper Prawn dan Morning Glory with Shrimp Paate. Semuanya enak! Mat senang sekali dan kami merasa sangat puas makan di sini. Walaupun harganya lumayan mahal tapi porsinya banyak dan semua menu yang kami pesan saangat lezat!
Hari terakhir kami mengunjungi Natural History Museum untuk belajar mengenai sejarah-sejarah binatang dan juga fosil-fosil dinosaurus. Keputusan ini kami ambil karena hari itu hujan, jadi kalau mau jalan-jalan di luar pun akan sedikit kesulitan. Kebetulan kami berdua senang dengan binatang, jadi menurut kami museum ini sangat menarik!
Mengunjungi museum ini butuh waktu satu hari, bahkan sebenarnya lebih karena banyak sekali binatang-binatang yang bisa dilihat dan dipelajari. Dulu waktu kecil Mat ingin menjadi Zoologist, jadi dia banyak tahu mengenai binatang-binatang yang unik.
Jadwal kereta kami di malam hari sekitar jam 9, jadi kami masih punya waktu untuk dinner bersama di London sebelum kami pulang. Kami tidak perlu banyak berpikir karena kami berdua sama-sama ingin makan lagi di Feng Shui inn sebelum kami pulang, kami ingin mencicipi Mala chili oil Fish dan mencoba Roast Pork-nya.
Aku senang sekali karena Mat juga ternyata suka sekali dengan Mala, kami berdua makan sangat banyak dan lahap. Jujur, kalian harus cobain deh! Rasanya benar-benar bikin nagih.
Walaupun cuaca dingin, hujan dan waktu kami cukup singkat di London, namun aku merasa senang dan bahagia. Sebenarnya sih aku agak memaksa diri sendiri untuk ke London di bulan-bulan dingin ini, karena jujur aku masih cukup sulit menyesuaikan diri. Mat bilang sangat wajar karena tubuh aku masih belum biasa.
Namun ternyata niat aku berbuah manis, keinginan aku bisa melihat dan menikmati suasana natal di London bersama Mat terwujud, walaupun cuaca dingin tapi hati kami merasa hangat.