Mempersiapkan pernikahan seorang diri bukan hal yang meyulitkan untuk aku. Walaupun Mat kebanyakan sering berada di UK namun setiap hari ia selalu menemaniku dari sana. Aku mencari-cari vendor lalu diskusi dengan Mat sebelum mengontak mereka. Mat memberikan aku kebebasan untuk menentukan segalanya mulai dari design sampai jenis bunga yang aku pilih.
Sebelum menentukan segala sesuatunya aku selalu share ke Mat dulu nama vendornya, konsep yang aku inginkan dan tentu saja harganya (ini menjadi hal yang sangat penting lho!). Memang sih uang itu adalah hal yang sensitif, namun jika ingin melanjutkan ke tahap yang lebih serius, hal ini harus dibahas dari awal-awal hubungan (menurut aku).
Mengenai pembayaran Dp, Mat menyerahkan segalanya ke aku. Sebelum dan setelah transfer aku selalu memberitahu dia beserta dengan bukti transfer dan detail lainnya. Walaupun Mat tidak butuh karena ia percaya padaku namun aku merasa hal ini ada sesuatu yang 'proper' untuk dilakukan supaya ada keterbukaan di antara kami berdua.
Saat membicarakan uang, ambil lah posisi netral. Berpikirlah dengan bijak berapa budget yang kalian miliki untuk setiap vendor lalu kalian sesuaikan satu sama lain. Jika orang tua ikut membantu biaya pernikahan, maka wajib juga lapor ke orang tua secara transparant.
Memang sih orang tua akan banyak bertanya tentang vendor, saat itulah kita harus menjelaskan kenapa biayanya bisa sebesar itu dan juga perbandingan dengan vendor-vendor lain. Tidak semua orang tua megetahui hal ini, jadi sebagai pihak yang lebih mengerti karena sudah melakukan research, jelaskan lah kepada mereka dengan sabar.
Sepengalaman aku, tergantung karakter orang tua masing-masing yah. Kalau Papa-Mama aku tergolong orang yang sangat detail, jadi sebelum laporan ke mereka aku harus research dan mencatat dengan seksama.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan saat mempersiapkan pernikahan:
1. Venue
Aku memilih venue sesuai rekomendasi Papa-Mama, yang sesuai dengan jumlah undangan. Kami menyetujuinya karena ternyata biayanya cocok dengan budget yang sesuai kemampuan kami (dan supaya Papa-Mama senang, lol). Win-win deh!
Undangan kami cukup banyak (70% undangan orang tua), tentu saja kami perlu tempat yang luas yang dapat memuat semua orang. Venue ini cukup ok.
Untuk lokasi pun cukup penting, kami memilih tempat yang mudah dijangkau dan terletak di daerah yang cukup strategis. Tapi soal kemacetan memang di luar kuasa kami berdua.
2. Catering
Untuk catering kami sempat test food beberapa kali dengan berbagai vendor dan pilihan jatuh pada catering dari restaurant dari gedung yang sama. Alasannya karena rasa, menurut kami dan keluarga makanan di restaurant ini rasanya cukup enak untuk dinikmati semua orang dari berbagai kalangan. Selain itu jika makanan kurang mereka dapat memasakkan-nya dengan cepat karena mereka memiliki dapur disana.
Jujur aku menyesal menggunakan catering in-house dari gedung ini, alasannya akan aku ceritakan di post aku selanjutnya yah.
3. Decoration
Banyak sekali vendor-vendor untuk dekorasi gedung. Sebenarnya lebih mudah jika kita memilih berdasarkan rekanan yang dimiliki oleh gedung tersebut karena vendor dekorasi pasti sudah tau dan biasa mendekor ruangan tersebut, sehingga komunikasi dan hasil dapat lebih maksimal.
Tadinya aku ingin memakai Evlin tapi mereka merespon dengan sangat lambat. Menurut aku respon adalah salah satu komitmen terpenting dalam kerja, otomatis jika mereka merespon dengan baik tentu saja customer akan merasa lebih puas.
Tapi akhirnya keputusan jatuh untuk memakai Pisilia karena Dede (CP-nya) sangat sangat helpful menurut aku. Responnya cukup cepat dan cara kerjanya pun cepat. Orangnya pun sangat menyenangkan sehingga aku dapat berdiskusi nyaman dengan dia.
4. Wedding Dress
Awalnya aku dan Mat sempat tengok-tengok banyak bridal di Jakarta Wedding Festival, tapi jujur saja aku mungkin agak kurang sreg karena aku punya design sendiri. Kebanyakkan gaun yang dimiliki mereka adalah tipe Ballgown yang aku kurang suka.
Sebenarnya aku sudah membuat design sendiri dan berencana membuat sendiri, tapi aku khawatir aku bakalan stress karena mengurus hal ini itu yang terlalu banyak. Aku membuat dua design gaun pengantin, tapi aku lebih fokus pada yang pagi karena aku ingin sekali model gaun pengantin yang berkesan vintage-nya.
Akhirnya aku mulai mencari beberapa designer untuk membuatkan design aku, tapi akhirnya aku memutuskan untuk memilih teman aku sendiri - 'Ivy Sie'. Karena aku kenal Ivy secara personal dan aku merasa Ivy tipe anak yang bertanggung jawab. Jika teman sendiri pasti akan berusaha yang terbaik membuat gaun sesuai dengan design dan keinginan aku. Selain itu, aku juga ingin mendukung karir Ivy karena pembuatan gaun ini akan menambah portfolio dia juga.
Aku mungkin sangat detail dan perfeksionis, namun ternyata Ivy juga sama. Dari awal pembicaraan design kami berdiskusi dengan lancar dan saling sharing pendapat. Aku memberikan banyak contoh foto Gaun yang menggambarkan gaun pengantin aku agar lebih mudah dalam pengerjaan.
Ivy juga sangat-sangat supportive dan mendengarkan semua keinginan aku, hingga akhirnya aku memutuskan agar semua gaun (aku, Vina, mama) dan jas (Mat, papa dan adikku) dibuat oleh dia semua. She gives her best for us, thanks Ivy!
5. Make Up
Untuk make up aku sudah memutuskan ingin memakai jasa siapa, sekalian juga aku mencarikan makeup untuk Mama, Mertua dan juga adikku Vina.
Aku ingin memakai jasa teman-teman aku karena aku ingin support karir mereka (kebetulan aku juga suka dengan makeupnya), jadi aku memilih dua orang teman MUA aku Serly (MUA aku) dan Verena (MUA Mama & Sister).
6. Entertainment
Entertainment itu biasanya terdiri dari MC dan juga band / singer yang akan bertugas di acara resepsi pernikahan. Aku memutuskan untuk memilih entertainment yang sama dengan wedding organizer aku supaya lebih mudah dalam komunikasi-nya.
Jika kalian mengunjungi Jakarta Wedding Festival, aku jamin kalian akan mendapatkan segudang brosur yang nantinya dapat kalian pelajari dan bandingan di rumah.
7. Photography / Videography
Kalau ini aku yakin mungkin ada beberapa vendor yang cukup terkenal namanya dan biasa dipakai banyak pengantin. Sebelum akhirnya aku memutuskan untuk memilih Fery Saputra, aku sempat meeting dengan beberapa vendor terlebih dahulu. Lalu pilihan jatuh kepada Fery karena aku suka dengan style foto wedding event dia yang humble, classy dan simple.
8. Souvenir
Untuk souvenir, aku tidak akan merekomendasikan vendor (J.S) yang aku pilih karena aku agak menyesal. Souvenir aku selesai terlambat dan pelayanan mereka sangat tidak memuaskan bagi aku. Mereka merespon dengan lambat setelah aku DP (namun sering update di Instagram) dan promosi. Jujur aku paling deg-deg an dengan vendor ini karena servis mereka yang kurang professional.
Selain itu yang membuat kecewa adalah hasil souvenir mereka yang berantakan dan asal menurut aku. Mostly banyak benang yang tidak digunting dan emboss logo kami miring-miring, sangat tidak sesuai dengan ekspetasi. Aku membuat dompet card yang tergolong sangat mudah untuk dibuat namun mereka membuat dengan asal. Mereka tidak membuat alas di setiap lubang card supaya card tidak jatuh.
Aku benar-benar kecewa dengan vendor ini dan tidak akan pernah merekomendasikan mereka ke siapapun supaya tidak ada yang mengalami hal yang sama dengan aku. Hasil souvenir mereka yang berantakan membuat kami sekeluarga malu pada tamu, benar-benar etika kerja yang sangat tidak baik!
Aku gak akan sebut siapa dengan lengkap, tapi kalau kalian mau tau kalian bisa email aku.
9. Invitation
Untuk undangan-nya aku design sendiri, awalnya vendor membantu design-kan tapi ada beberapa hal yang aku ubah karena tidak begitu sreg. Untungnya pelayanan mereka sangat baik dan respon mereka sangat cepat. Selain itu, kami juga cukup cocok dengan harganya.
Aku memakai jasa cetak mereka atas rekomendasi orang gedung, jujur saja kami tidak ingin menghabiskan waktu untuk mencari perbandingan terus menerus dengan vendor design kartu yang lainnya. Aku sudah cukup puas dengan hasil cetak mereka yang cepat dan tepat waktu.
10. Wedding Organizer
Aku sangat menyarankan untuk menggunakan WO jika undangan cukup banyak. WO membantu untuk mengatur run down acara selama 1 hari full, jujur kami merasa sangat terbantu dengan adanya WO.
Apalagi Debbie (Serenity) sangat helpful dan menjawab semua pertanyaan aku, bahkan menenangkan saat aku nervous.
11. Lain - Lain
- Wedding Cake : Bagi aku wedding cake hanyalah pelengkap saja, design yang aku pilih untuk kue pun sangatlah simple tapi aku suka banget.
- Photobooth : Aku rasa ini adalah salah satu hal yang penting untuk resepsi pernikahan masa kini, orang tua ku khusus request supaya photobooth harus ada saat hari H.
- Wedding Car
- Wedding Flowers : Aku suka sekali dengan bunga, kali ini aku memilih dua buket bunga yang berbeda untuk acara Pemberkatan dan Resepsi. Untuk detail nya akan aku share di post aku selanjutnya yah.
- Pagar Ayu / Usher : alias penjaga angpao, kali ini aku meminta tolong kepada sepupu-sepupu kami yang masih muda untuk membantu kami menerima angpao dari para tamu undangan. Sebenarnya aku sempat ingin menggunakan jasa Usher supaya tidak ribet, namun orang tua menyarankan agar meminta tolong saudara saja.
12. Cincin
Cincin adalah hal terakhir yang kami cari. Kebetulan 1 minggu sebelum acara ada event wedding lagi di JCC (pas banget!), jadi kami datang dan langsung membeli cincin di hari tersebut. Sebenarnya kurang tepat karena beberapa cincin yang dibeli perlu di Resize lagi sebelum dipakai dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Aku dan Mat telat dalam membeli cincin karena kami jarang bertemu, kami lebih mementingkan mengurus hal yang lain dahulu saat kami bersama.
Namun toko dimana kami membeli cincin sangat membantu, dalam beberapa hari mereka membantu resize cincin Mat karena kebesaran dan tepat waktu! Hari itu seperti biasa ada 3 brand yang buka stand di Jakarta Wedding Festival; The Palace, Frank & Co dan Miss Mondial. Kami bolak balik melihat cincin yang kami berdua suka, namun ada keterbatasan karena jadwal kami sangat mepet. Hanya The Palace yang menjanjikan cincin kami akan selesai hari Selasa (5 hari sebelum acara).
Kebetulan kami jatuh cinta dengan sepasang cincin di The Palace. Awalnya Mat ingin membelikan aku cincin yang dapat dipakai bersamaan dengan cincin engagement aku, cincin dengan diamond yang berjejer. Namun aku merasa itu terlalu heboh, aku ingin menggunakan cincin yang lebih simple yang dapat aku pakai setiap hari.
Akhirnya kami memilih sepasang cincin yang sangat manis dengan warna Rose Gold (karena Mat suka sekali).
Mungkin ada beberapa hal lain yang penting untuk pengantin lain, namun bagi aku beberapa hal diatas yang perlu diperhatikan sudah cukup. Sebenarnya lebih mudah jika kita mencari-cari informasi di Internet terlebih dahulu seperti lewat Bridestory atau Weddingku. Lalu setelah itu datang ke event supaya bisa ngobrol dan tanya lebih jauh mengenai harga-harga nya. Kadang, ada banyak promosi saat event berlangsung juga sehingga kalian bisa mendapatkan penawaran spesial.
Story mengenai hari pernikahan aku akan aku buat post yang terpisah setelah ini yah, supaya tidak terlalu panjang. Jujur banyak hal yang miss hari itu, apalagi aku lagi stress dan gak tidur semalaman membuat aku sangat lelah dan malas bicara dengan siapapun hari itu.
Well, see you on my next post!
Sebelum menentukan segala sesuatunya aku selalu share ke Mat dulu nama vendornya, konsep yang aku inginkan dan tentu saja harganya (ini menjadi hal yang sangat penting lho!). Memang sih uang itu adalah hal yang sensitif, namun jika ingin melanjutkan ke tahap yang lebih serius, hal ini harus dibahas dari awal-awal hubungan (menurut aku).
Mengenai pembayaran Dp, Mat menyerahkan segalanya ke aku. Sebelum dan setelah transfer aku selalu memberitahu dia beserta dengan bukti transfer dan detail lainnya. Walaupun Mat tidak butuh karena ia percaya padaku namun aku merasa hal ini ada sesuatu yang 'proper' untuk dilakukan supaya ada keterbukaan di antara kami berdua.
Saat membicarakan uang, ambil lah posisi netral. Berpikirlah dengan bijak berapa budget yang kalian miliki untuk setiap vendor lalu kalian sesuaikan satu sama lain. Jika orang tua ikut membantu biaya pernikahan, maka wajib juga lapor ke orang tua secara transparant.
Memang sih orang tua akan banyak bertanya tentang vendor, saat itulah kita harus menjelaskan kenapa biayanya bisa sebesar itu dan juga perbandingan dengan vendor-vendor lain. Tidak semua orang tua megetahui hal ini, jadi sebagai pihak yang lebih mengerti karena sudah melakukan research, jelaskan lah kepada mereka dengan sabar.
Sepengalaman aku, tergantung karakter orang tua masing-masing yah. Kalau Papa-Mama aku tergolong orang yang sangat detail, jadi sebelum laporan ke mereka aku harus research dan mencatat dengan seksama.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan saat mempersiapkan pernikahan:
1. Venue
Aku memilih venue sesuai rekomendasi Papa-Mama, yang sesuai dengan jumlah undangan. Kami menyetujuinya karena ternyata biayanya cocok dengan budget yang sesuai kemampuan kami (dan supaya Papa-Mama senang, lol). Win-win deh!
Undangan kami cukup banyak (70% undangan orang tua), tentu saja kami perlu tempat yang luas yang dapat memuat semua orang. Venue ini cukup ok.
Untuk lokasi pun cukup penting, kami memilih tempat yang mudah dijangkau dan terletak di daerah yang cukup strategis. Tapi soal kemacetan memang di luar kuasa kami berdua.
2. Catering
Untuk catering kami sempat test food beberapa kali dengan berbagai vendor dan pilihan jatuh pada catering dari restaurant dari gedung yang sama. Alasannya karena rasa, menurut kami dan keluarga makanan di restaurant ini rasanya cukup enak untuk dinikmati semua orang dari berbagai kalangan. Selain itu jika makanan kurang mereka dapat memasakkan-nya dengan cepat karena mereka memiliki dapur disana.
Jujur aku menyesal menggunakan catering in-house dari gedung ini, alasannya akan aku ceritakan di post aku selanjutnya yah.
3. Decoration
Banyak sekali vendor-vendor untuk dekorasi gedung. Sebenarnya lebih mudah jika kita memilih berdasarkan rekanan yang dimiliki oleh gedung tersebut karena vendor dekorasi pasti sudah tau dan biasa mendekor ruangan tersebut, sehingga komunikasi dan hasil dapat lebih maksimal.
Tadinya aku ingin memakai Evlin tapi mereka merespon dengan sangat lambat. Menurut aku respon adalah salah satu komitmen terpenting dalam kerja, otomatis jika mereka merespon dengan baik tentu saja customer akan merasa lebih puas.
Tapi akhirnya keputusan jatuh untuk memakai Pisilia karena Dede (CP-nya) sangat sangat helpful menurut aku. Responnya cukup cepat dan cara kerjanya pun cepat. Orangnya pun sangat menyenangkan sehingga aku dapat berdiskusi nyaman dengan dia.
4. Wedding Dress
Awalnya aku dan Mat sempat tengok-tengok banyak bridal di Jakarta Wedding Festival, tapi jujur saja aku mungkin agak kurang sreg karena aku punya design sendiri. Kebanyakkan gaun yang dimiliki mereka adalah tipe Ballgown yang aku kurang suka.
Sebenarnya aku sudah membuat design sendiri dan berencana membuat sendiri, tapi aku khawatir aku bakalan stress karena mengurus hal ini itu yang terlalu banyak. Aku membuat dua design gaun pengantin, tapi aku lebih fokus pada yang pagi karena aku ingin sekali model gaun pengantin yang berkesan vintage-nya.
Akhirnya aku mulai mencari beberapa designer untuk membuatkan design aku, tapi akhirnya aku memutuskan untuk memilih teman aku sendiri - 'Ivy Sie'. Karena aku kenal Ivy secara personal dan aku merasa Ivy tipe anak yang bertanggung jawab. Jika teman sendiri pasti akan berusaha yang terbaik membuat gaun sesuai dengan design dan keinginan aku. Selain itu, aku juga ingin mendukung karir Ivy karena pembuatan gaun ini akan menambah portfolio dia juga.
Aku mungkin sangat detail dan perfeksionis, namun ternyata Ivy juga sama. Dari awal pembicaraan design kami berdiskusi dengan lancar dan saling sharing pendapat. Aku memberikan banyak contoh foto Gaun yang menggambarkan gaun pengantin aku agar lebih mudah dalam pengerjaan.
Ivy juga sangat-sangat supportive dan mendengarkan semua keinginan aku, hingga akhirnya aku memutuskan agar semua gaun (aku, Vina, mama) dan jas (Mat, papa dan adikku) dibuat oleh dia semua. She gives her best for us, thanks Ivy!
5. Make Up
Untuk make up aku sudah memutuskan ingin memakai jasa siapa, sekalian juga aku mencarikan makeup untuk Mama, Mertua dan juga adikku Vina.
Aku ingin memakai jasa teman-teman aku karena aku ingin support karir mereka (kebetulan aku juga suka dengan makeupnya), jadi aku memilih dua orang teman MUA aku Serly (MUA aku) dan Verena (MUA Mama & Sister).
6. Entertainment
Entertainment itu biasanya terdiri dari MC dan juga band / singer yang akan bertugas di acara resepsi pernikahan. Aku memutuskan untuk memilih entertainment yang sama dengan wedding organizer aku supaya lebih mudah dalam komunikasi-nya.
Jika kalian mengunjungi Jakarta Wedding Festival, aku jamin kalian akan mendapatkan segudang brosur yang nantinya dapat kalian pelajari dan bandingan di rumah.
7. Photography / Videography
Kalau ini aku yakin mungkin ada beberapa vendor yang cukup terkenal namanya dan biasa dipakai banyak pengantin. Sebelum akhirnya aku memutuskan untuk memilih Fery Saputra, aku sempat meeting dengan beberapa vendor terlebih dahulu. Lalu pilihan jatuh kepada Fery karena aku suka dengan style foto wedding event dia yang humble, classy dan simple.
8. Souvenir
Untuk souvenir, aku tidak akan merekomendasikan vendor (J.S) yang aku pilih karena aku agak menyesal. Souvenir aku selesai terlambat dan pelayanan mereka sangat tidak memuaskan bagi aku. Mereka merespon dengan lambat setelah aku DP (namun sering update di Instagram) dan promosi. Jujur aku paling deg-deg an dengan vendor ini karena servis mereka yang kurang professional.
Selain itu yang membuat kecewa adalah hasil souvenir mereka yang berantakan dan asal menurut aku. Mostly banyak benang yang tidak digunting dan emboss logo kami miring-miring, sangat tidak sesuai dengan ekspetasi. Aku membuat dompet card yang tergolong sangat mudah untuk dibuat namun mereka membuat dengan asal. Mereka tidak membuat alas di setiap lubang card supaya card tidak jatuh.
Aku benar-benar kecewa dengan vendor ini dan tidak akan pernah merekomendasikan mereka ke siapapun supaya tidak ada yang mengalami hal yang sama dengan aku. Hasil souvenir mereka yang berantakan membuat kami sekeluarga malu pada tamu, benar-benar etika kerja yang sangat tidak baik!
Aku gak akan sebut siapa dengan lengkap, tapi kalau kalian mau tau kalian bisa email aku.
9. Invitation
Untuk undangan-nya aku design sendiri, awalnya vendor membantu design-kan tapi ada beberapa hal yang aku ubah karena tidak begitu sreg. Untungnya pelayanan mereka sangat baik dan respon mereka sangat cepat. Selain itu, kami juga cukup cocok dengan harganya.
Aku memakai jasa cetak mereka atas rekomendasi orang gedung, jujur saja kami tidak ingin menghabiskan waktu untuk mencari perbandingan terus menerus dengan vendor design kartu yang lainnya. Aku sudah cukup puas dengan hasil cetak mereka yang cepat dan tepat waktu.
10. Wedding Organizer
Aku sangat menyarankan untuk menggunakan WO jika undangan cukup banyak. WO membantu untuk mengatur run down acara selama 1 hari full, jujur kami merasa sangat terbantu dengan adanya WO.
Apalagi Debbie (Serenity) sangat helpful dan menjawab semua pertanyaan aku, bahkan menenangkan saat aku nervous.
11. Lain - Lain
- Wedding Cake : Bagi aku wedding cake hanyalah pelengkap saja, design yang aku pilih untuk kue pun sangatlah simple tapi aku suka banget.
- Photobooth : Aku rasa ini adalah salah satu hal yang penting untuk resepsi pernikahan masa kini, orang tua ku khusus request supaya photobooth harus ada saat hari H.
- Wedding Car
- Wedding Flowers : Aku suka sekali dengan bunga, kali ini aku memilih dua buket bunga yang berbeda untuk acara Pemberkatan dan Resepsi. Untuk detail nya akan aku share di post aku selanjutnya yah.
- Pagar Ayu / Usher : alias penjaga angpao, kali ini aku meminta tolong kepada sepupu-sepupu kami yang masih muda untuk membantu kami menerima angpao dari para tamu undangan. Sebenarnya aku sempat ingin menggunakan jasa Usher supaya tidak ribet, namun orang tua menyarankan agar meminta tolong saudara saja.
12. Cincin
Cincin adalah hal terakhir yang kami cari. Kebetulan 1 minggu sebelum acara ada event wedding lagi di JCC (pas banget!), jadi kami datang dan langsung membeli cincin di hari tersebut. Sebenarnya kurang tepat karena beberapa cincin yang dibeli perlu di Resize lagi sebelum dipakai dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Aku dan Mat telat dalam membeli cincin karena kami jarang bertemu, kami lebih mementingkan mengurus hal yang lain dahulu saat kami bersama.
Namun toko dimana kami membeli cincin sangat membantu, dalam beberapa hari mereka membantu resize cincin Mat karena kebesaran dan tepat waktu! Hari itu seperti biasa ada 3 brand yang buka stand di Jakarta Wedding Festival; The Palace, Frank & Co dan Miss Mondial. Kami bolak balik melihat cincin yang kami berdua suka, namun ada keterbatasan karena jadwal kami sangat mepet. Hanya The Palace yang menjanjikan cincin kami akan selesai hari Selasa (5 hari sebelum acara).
Kebetulan kami jatuh cinta dengan sepasang cincin di The Palace. Awalnya Mat ingin membelikan aku cincin yang dapat dipakai bersamaan dengan cincin engagement aku, cincin dengan diamond yang berjejer. Namun aku merasa itu terlalu heboh, aku ingin menggunakan cincin yang lebih simple yang dapat aku pakai setiap hari.
Akhirnya kami memilih sepasang cincin yang sangat manis dengan warna Rose Gold (karena Mat suka sekali).
Mungkin ada beberapa hal lain yang penting untuk pengantin lain, namun bagi aku beberapa hal diatas yang perlu diperhatikan sudah cukup. Sebenarnya lebih mudah jika kita mencari-cari informasi di Internet terlebih dahulu seperti lewat Bridestory atau Weddingku. Lalu setelah itu datang ke event supaya bisa ngobrol dan tanya lebih jauh mengenai harga-harga nya. Kadang, ada banyak promosi saat event berlangsung juga sehingga kalian bisa mendapatkan penawaran spesial.
Story mengenai hari pernikahan aku akan aku buat post yang terpisah setelah ini yah, supaya tidak terlalu panjang. Jujur banyak hal yang miss hari itu, apalagi aku lagi stress dan gak tidur semalaman membuat aku sangat lelah dan malas bicara dengan siapapun hari itu.
Well, see you on my next post!