Sebagai seorang milenial yang tumbuh tanpa dukungan mental yang memadai sejak kecil, aku ingin berbagi beberapa pandangan yang bisa membuka mata kita semua.
Kadang-kadang, sebagai orang tua, kita tidak menyadari bahwa pengalaman masa kecil anak-anak dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan mereka saat dewasa. Aku masih jelas ingat bagaimana di sekitarku, om dan tante sering menganggap remeh apa yang dirasakan oleh aku dan adik-adikku, dengan berkata, "Ah, anak kecil mah tau apa sih", atau "Nanti juga kalian lupa", lalu tertawa. Padahal, berdasarkan banyak penelitian, apa yang dialami oleh anak-anak saat kecil dapat menciptakan trauma dan membentuk kepribadian mereka di masa dewasa.
Aku mengingat betapa seringnya orang dewasa mempermainkan anak-anak, seolah-olah itu hal yang lucu. Mulai dari ejekan verbal, tindakan kasar seperti mencubit, atau skinship tanpa izin, yang seringkali membuat anak-anak merasa tidak nyaman, meskipun mereka belum tahu bagaimana cara menolaknya. Biasanya, tangisan adalah satu-satunya cara mereka menunjukkan ketidaknyamanan.
Aku sangat bersyukur memiliki orang tua yang mampu membentukku menjadi pribadi yang kuat, meskipun aku punya banyak trauma yang belum terungkap sepenuhnya. Didikan mereka membuatku menjadi individu mandiri dan tangguh. Namun, ironisnya, kepribadian yang kuat ini tidak membuatku kebal terhadap gangguan mental.
Aku adalah orang yang memiliki sensitivitas emosi yang tinggi. Aku mudah tersentuh dan seringkali menangis dengan mudah. Sebenarnya, tidak ada manusia yang benar-benar kuat secara keseluruhan. Perasaan bahwa aku kuat mungkin hanyalah ilusi yang kadang-kadang aku ciptakan sendiri, terbiasa dengan pola didikan yang mengajarkan untuk selalu tegar, sehingga aku merasa bersalah saat menunjukkan kelemahan. Rasa bersalah, kemarahan, dan bahkan kebencian pada diri sendiri sering kali muncul, membawa dampak yang besar pada kewarasanku.
Dengan sharing singkat ini, aku ingin mengajak kita semua untuk lebih peka terhadap pengalaman dan perasaan anak-anak, karena apa yang terjadi pada masa kecil mereka dapat membentuk siapa mereka di masa depan. Mari kita menjadi pendengar yang baik, memberikan dukungan, dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang.
