Search This Blog

TRANSLATE THIS BLOG

Friday, April 26, 2024

Film Siksa Kubur | OPINI

Disclaimer: artikel ini mengandung spoiler dan semua dokum foto berasal dari trailer film siksa kubur di kanal youtube rapifilms


Hari ini, aku dan suami memutuskan untuk menonton film "Siksa Kubur" yang diputar di bioskop dekat rumah kami. Begitu mengetahui bahwa film ini merupakan karya dari Joko Anwar, kami sudah pasti akan menontonnya, mengingat "Pengabdi Setan" adalah salah satu film horor favorit kami.

Sebelum menonton film, biasanya aku tidak akan mencari tahu dulu sinopsisnya dan siapa saja aktor-aktornya. Jujur saja, kami memutuskan hanya karena melihat trailer film Siksa Kubur beberapa minggu sebelumnya. Alasan kenapa aku tidak mencari tahu sinopsisnya adalah karena menurutku lebih seru untuk menonton film tanpa mengetahui detailnya terlebih dahulu. Aku lebih suka biarkan semuanya mengalir dari awal sesuai keinginan sutradara, tanpa ada ekspektasi yang terbentuk sebelumnya. Bagiku, ini adalah cara terbaik untuk benar-benar merasakan pengalaman menonton film secara utuh, tanpa terpengaruh oleh spoiler atau harapan yang terlalu tinggi.


Di awal-awal film, aku melihat adanya karakter yang kuat pada Sita dan juga sesuatu yang berbeda dari Adil. Menurutku, akting kedua anak ini sangat bagus dan pas, membuat kami yang menonton benar-benar mengikuti alur film ini tanpa ekspektasi apa pun. Namun, kami sangat terkejut ketika tiba-tiba terjadi ledakan bom. Kejadian ini cukup traumatik bagiku, terutama jika ada penonton yang masih anak kecil. Oleh karena itu, aku sarankan untuk tidak membawa anak kecil menontonnya. Penting untuk menonton film sesuai dengan rating usianya, agar tidak menjadi orang tua yang mengabaikan hal tersebut.


Akting kedua orang tua juga sangat apik dan berkesan. Toko roti yang sepi dan terlihat dingin pun menjadi hangat berkat mereka. Scene di toko roti menurutku sangat berkesan karena merupakan awal dari segalanya. Dari sini, kita dapat melihat karakter masing-masing anak dan bagaimana sikap mereka dalam menghadapi trauma. Rasa takut, sakit, bingung, marah, dan sedih tersaji dengan sangat baik dan menyentuh. 

Cinematography dalam film ini luar biasa. Film ini mampu memanipulasi ketakutan penonton dengan sangat baik, tanpa harus mengandalkan jump scare yang berlebihan. Cara semua aktor berbicara dan bertindak dalam film Siksa Kubur membuatku merasa tidak nyaman, sehingga memperkuat kesan psikologis yang disajikan oleh film ini. Dengan angle-angle yang dibuat dengan cermat, film ini berhasil menyiksa sisi psikologis para penonton, membuatnya semakin menegangkan dan mencekam.


Aku benar-benar frustrasi dengan guru di sekolah pesantren tersebut. Bagiku, cara dia mengajar murid cukup menekan dan bisa menyebabkan ketakutan. Sejak kemunculannya yang pertama, aku langsung teringat pada guru-guruku di masa lalu yang seringkali merundung muridnya secara tidak langsung. Dengan klaim pengetahuannya tentang agama, dia merasa memiliki otoritas untuk menilai siapa yang berdosa di antara murid-muridnya. Padahal, aku yakin bahwa dia sendiri tidak luput dari dosa-dosa yang sama. Sikapnya yang menutup mata terhadap kasus-kasus pelecehan yang terjadi pada murid-muridnya, bahkan mencari sisi positif dari hal yang bisa dikatakan dosa, menurutku merupakan hal yang patut kita pertanyakan.



Ada sebuah adegan, ketika Adil dibawa paksa ke tempat bapak-bapak tidak jelas, aku sudah menduga bahwa dia akan dilecehkan & diperkosa oleh bapak tua itu. Aku cukup yakin dengan hal ini karena pada faktanya hal ini sungguh terjadi dan dialami oleh banyak anak-anak di sekitar kita. Pelecehan ini pula yang membuat banyak pria-pria menjadi 'belok' ketika mereka tumbuh dewasa. Hal ini, dapat terlihat dari gesture tubuh Adil saat berjalan, bergerak, berekspresi dan detail-detail lainnya di film. Aku memiliki banyak sekali teman yang 'belok' dan dibalik keceriaan mereka, hati mereka sebenarnya hampa. Di sini, aku ingin mengingatkan kita semua untuk tidak cepat menghakimi orang-orang LGBT karena kita tidak akan pernah tau rasanya memiliki pergumulan seperti mereka. Menurut aku, Joko Anwar sangat berani karena dapat menyelipkan 'topik sensitif ini' di dalam filmnya dengan sangat halus dan manusiawi.


Reza Rahardian benar-benar menunjukkan kehebatannya dalam memerankan karakter Adil. Setiap kali dia muncul di layar, perhatian kita langsung tertuju padanya, seolah kita terserap ke dalam dunia karakter yang dia perankan. Aku bisa merasakan betapa rumitnya pikiran Adil sejak kecil, mulai dari perundungan oleh teman-temannya hingga pengalaman dilecehkan yang dia alami. Aku bisa melihat bagaimana dia berjuang untuk menutupi perasaannya, mungkin dengan bersikap 'denial', terutama dalam menjalani pernikahan yang begitu tidak harmonis dan kering. Bahkan saat dia mengakui kehancurannya sebagai manusia dalam pertengkaran dengan adiknya Sita, itu benar-benar menusuk hati dan membuatku merasa sangat sedih. 😢


Aktor kawakan Slamet Raharjo memang sangat mengesankan dalam perannya sebagai Pak Wahyu, sosok yang melecehkan Adil. Aku sepenuhnya setuju, aktingnya sungguh luar biasa. Setiap kali dia berbicara, suasana menjadi tegang dan membebani pikiran kita. Aku juga merasakan hal yang sama, banyak potongan pelecehan masa kecil yang muncul dalam bayanganku saat melihat aksi Pak Wahyu, dan itu memicu rasa marah dan keinginan untuk berteriak. Sungguh mengagumkan bagaimana seorang aktor mampu membangkitkan emosi yang begitu kuat pada penontonnya. Film ini memang sangat intens, dan aku bisa membayangkan bahwa bagi mereka yang memiliki trauma serupa, menontonnya bisa menjadi pengalaman yang sangat menekan secara mental.

Tentu saja, saya setuju bahwa cerita yang membingungkan tapi menarik adalah salah satu daya tarik dari film horor seperti ini. Bagi mereka yang sulit fokus, mungkin akan sedikit kesulitan mengikuti benang merah cerita hingga akhir film. Namun, bagi banyak penonton, ini justru menjadi daya tarik tersendiri. Kehadiran elemen misteri, nilai kehidupan dan plot twist yang tak terduga membuat penonton terus berpikir dan mencoba menghubungkan titik-titik dalam cerita. Dan ya, tentu saja, banyaknya pertanyaan yang muncul setelah menonton film ini merupakan bagian dari pengalaman yang menarik. Ini bisa memicu diskusi dan spekulasi di antara para penonton, serta menambahkan dimensi baru dalam memahami dan menghargai kisah yang disajikan. Jadi, ya, bisa dikatakan bahwa kebingungan itu sendiri adalah bagian dari pesona film horor semacam ini.



Film "Siksa Kubur" memang penuh dengan adegan-adegan yang sangat berkesan dan meninggalkan kesan mendalam bagi kita semua.


Adegan Nani dan mesin cuci merupakan salah satu momen yang sangat mengganggu dan menegangkan, di mana ketegangan dan ketakutan dirasakan begitu kuat melalui setiap detiknya. Kemudian, adegan Pak Wahyu di dalam goa memberikan nuansa mencekam dan membuat kita merinding, karena suasana yang gelap dan terisolasi menciptakan ketegangan yang tak terbayangkan. Apalagi ditambah nyanyian kecil 'nang ning nung' membuat perasaan semakin tidak nyaman. Perselingkuhan yang tidak bisa dimaafkan juga menjadi titik emosional yang meresahkan, di mana konflik antara suster Lani, Ibu Nani dan Pak Pandi memunculkan rasa marah, jijik dan benci terhadap karakter si suster dan Pak Pandi walaupun kita akan mendengar sedikit dari alasannya menggoda kakek tua itu. Apakah jika di posisi Bu Nani kita akan memaafkan Pak Pandi?


Dan tentu saja, pertemuan antara Adil dewasa dengan Pak Wahyu yang sudah tua menjadi adegan yang sangat emosional dan traumatis, karena kita semua bisa melihat dampak yang dialami oleh korban pelecehan seksual tidak bisa hilang begitu saja walaupun oleh waktu. Apalagi jika si pelaku sama sekali tidak merasa salah dengan apa yang telah ia perbuat.


Setiap adegan dalam film ini memiliki daya tarik dan kekuatan tersendiri, yang membuatnya sulit untuk dilupakan setelah menontonnya.


Overall, film "Siksa Kubur" memang meninggalkan kesan yang sangat berkesan bagi aku dan suami. Meskipun pada awalnya aku merasa beberapa bagian cerita terasa tidak masuk akal, seperti ketika seorang pria melakukan bom bunuh diri setelah mendengar suara siksa kubur dari kuburan anaknya, namun di balik itu, film ini mengandung banyak nilai-nilai yang mendalam. Setiap adegan yang terjadi dalam film ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenung dan memahami aspek-aspek kehidupan yang kompleks, seperti konsekuensi dari tindakan kita, trauma masa lalu yang dapat menghantui, dan kompleksitas hubungan antara manusia.

Meskipun mungkin ada beberapa elemen yang kurang realistis, namun pesan moral dan refleksi yang disampaikan oleh film ini tetaplah kuat dan menggugah. Dengan demikian, "Siksa Kubur" tidak hanya memberikan hiburan horror psikologis yang mencekam, tetapi juga membuat kita dapat memperkaya diri dengan pemikiran-pemikiran yang mendalam setelah menontonnya.

Jadi, apakah kamu percaya dengan siksa kubur? Terlepas dari apapun agamamu.





Tips Untuk Mencari Pasangan Yang Cocok