Search This Blog

TRANSLATE THIS BLOG

Wednesday, March 13, 2024

Apakah Berat Badan Turun Adalah Hal Yang Baik?


Hai semuanya,

Aku mau berbagi sedikit cerita dengan kalian. Awalnya, aku ingin post di Instagram, tetapi karena terlalu panjang aku putuskan untuk di blog saja. Jadi, yang baca pun adalah orang-orang yang sering membaca blogku saja. Bukan orang-orang yang sekedar ingin menghakimi. Aku tidak terlalu khawatir dengan views, yang terpenting adalah tujuan dalam sharingku ini. 

Setelah dua minggu penuh dengan kesibukkan, kondisi mental yang tidak stabil, dan masalah insomnia yang menyebalkan, akhirnya aku kembali ke gym meskipun harus mencari-cari waktu yang tepat. Kenapa aku memaksakan diri? Karena aku tau, setelah berolahraga maka pikiran dan badanku akan lebih segar dan alert. Perasaan itu, bisa dibilang juga sangat adiktif. Merasa segar, bugar dan pikiran lebih clear.

Sejujurnya, aku merindukan latihan Muay Thai, tapi sulit untuk berkomitmen karena pekerjaan dan aktivitas yang memakan sebagian besar waktuku saat ini. Hal ini membuatku berpikir ulang tentang ini dan itu karena suamiku mulai merasa khawatir melihat aku sering tergeletak kelelahan. Dia bahkan berkata bahwa aku kehilangan waktu untuk diriku sendiri dan terlihat sangat lelah karena mengurusi terlalu banyak hal.

Fyi, suamiku sangat supportif. Dia tidak pernah memaksa aku untuk bekerja dan membantu ekonomi keluarga. Dia lebih peduli dengan kesehatan, self-improvement dan kebahagiaanku.

Photo by Content Pixie on Unsplash

Namun, kembali ke topik tentang gaya hidup sehat. Baru kali ini berat badanku turun dan aku merasa sedih. Aku yakin bahwa penurunan berat badan itu sebagian besar adalah massa otot. Selama dua bulan ini, aku merasa lemak semakin menumpuk dan mobilitasku semakin berkurang. Jadi, meskipun berat badanku turun, sebenarnya aku merasa sama sekali tidak sehat. Tubuhku mulai terasa mudah capek dan lemah. Aku sering migrain dan penglihatanku memburuk. Dan tentu saja semua ini berpengaruh pada kesehatan mentalku.

Sekarang, aku tidak terlalu peduli dengan angka di timbangan. Sejak timbangan di rumah rusak, aku memutuskan untuk tidak membeli yang baru agar aku tidak terlalu terobsesi. Aku lebih fokus pada apa yang aku rasakan tentang tubuh dan pikiranku, dan aku tahu saat ini mulai menuju ke arah yang salah.

Jujur, dua bulan terakhir ini aku jarang sekali berolahraga karena burn out dengan pekerjaan. Tapi aku akan berhenti membicarakan pekerjaanku di sini sebelum topiknya melebar terlalu jauh. Kita kembali ke pembahasan tentang olahraga dan kesehatan.

Olahraga itu penting, terutama bagi kita yang menghadapi gangguan kesehatan mental. Semua dokterku di Inggris selalu menekankan pentingnya rutinitas olahraga jika aku ingin merasa lebih baik secara mental.

Memang, saat kondisi mental tidak stabil, sangat sulit untuk bangun, berganti pakaian, dan pergi ke gym. Ini bukan hanya soal malas, tapi terkadang merasa hidup tidak lagi memiliki arti untuk diteruskan. Ini bukan hanya perasaan lebay atau sesaat, tapi perasaan ini akan terus ada, hanya saja kadarnya berbeda-beda.

Alasan aku berbagi cerita ini adalah bahwa berat badan dan kurus bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah bagaimana kondisi tubuh kita secara nyata, sehat atau malah tidak sehat. Bagiku, menjadi kurus tanpa merasa sehat dan kuat secara fisik dan mental adalah percuma. Jika tubuh kita jarang bergerak dan berolahraga, maka kesehatan mental kita juga akan terpengaruh. Itulah yang perlu diperhatikan lebih dari sekadar angka di timbangan.

Jadi, mari kita ingat bahwa olahraga tidak hanya tentang penampilan fisik, tapi juga tentang kesehatan mental kita. Aku selalu berjuang demi kesehatan mental, karena itu salah satu hal penting agar bisa meneruskan hidup. Yuk terus bergerak, berolahraga, dan jaga pikiran kita agar tetap sehat. :)

Tips Untuk Mencari Pasangan Yang Cocok